BERKUMPUL bersama teman adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain melepas rasa rindu, momen tersebut juga dijadikan ajang untuk menghilangkan stres dari rutinitas sehari-hari. Maka tak heran bila setiap pertemuan dengan teman selalu dihiasi dengan canda tawa.
Tawa bisa terjadi ketika seseorang melemparkan lelucon atau mencela dirinya sendiri. Bagi Anda yang senang berkumpul dengan teman dan mencela diri sendiri, selamat, kesejahteraan psikologis Anda secara keseluruhan lebih baik. Hal ini diungkapkan oleh peneliti dari University of Granada, Spanyol.
Mungkin tak sedikit orang yang memandang aneh terhadap orang lain yang senang mengolok-olok dirinya sendiri. Ada yang beranggapan jika orang tersebut melakukannya karena sedang menyembunyikan perasaan tidak aman. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan jika hal tersebut malah menunjukkan tingkat kebahagiaan dan kepercayaan diri yang lebih besar.
Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Personality and Individual Differences ini menganalisis data dari 1.068 orang dewasa yang berusia antara 18 - 65 tahun dalam lima penelitian berbeda. Peneliti menganalisis jenis humor menggunakan Kuis Gaya Humor Spanyol. Salah satu hasil penelitian mengungkapkan jika penggunaan lelucon yang mencela diri sendiri tidak harus memiliki konotasi negatif seperti yang dipikirkan sebelumnya.
"Secara khusus kami telah mengamati bahwa kecenderungan mencela diri sendiri adalah indikasi nilai tinggi dalam dimensi kesejahteraan psikologis seperti kebahagiaan dan pada tingkat yang lebih rendah yaitu keramahan," kata Jorge Torres Marín, rekan penulis penelitian seperti yang dikutip dari Independent, Selasa (13/2/2018).
Temuan penelitian menggambarkan bagaimana bentuk humor lain sangat bermanfaat dalam berbagai konteks. Humor yang melibatkan lelucon dan dianggap lucu, sangat membantu dalam memperkuat hubungan sosial. Namun melibatkan pencelaan diri sendiri dalam humor memungkinkan seseorang mengatasi situasi yang tidak menyenangkan.
Namun, meskipun lelucon mencela diri sendiri bermanfaat, para peneliti juga mencatat bahwa bisa jadi hal itu merupakan indikasi kemarahan yang ditekan. "Hasil penelitian menunjukkan bahwa lelucon juga dapat menjadi strategi untuk menutupi niat negatif. Namun untuk membuktikannya diperlukan lebih banyak penelitian untuk menganalisis perbedaan budaya humor," pungkas rekan penulis Ginés Navarro-Carrillo.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(dno)
