Share

4 Mitos Seputar Obesitas yang Masih di Percaya

Tiara Amalina, Jurnalis · Selasa 13 Februari 2018 18:24 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi obesitas (Foto: Gnet)

MASALAH obesitas merupakan hal yang paling banyak dibicarakan. Pasalnya, ada berbagai macam opini yang bermunculan tentang penyakit tersebut. Mitos yang bermunculan inilah yang membuat para penderita obesitas akhirnya memilih cara diet yang salah.

Seperti yang dilansir dari shape, Selasa (13/02/2018) berikut ini adalah mitos tentang obesitas yang harus Anda pertimbangkan kebenarannya:

 BACA JUGA:

Inilah 9 Provinsi dan 10 Kabupaten di Indonesia dengan Asupan Gizi Terendah

Membuat target berat badan yang tidak realistis hanya membuat Anda menjadi frustasi dan membuat berat badan turun lebih sedikit.

Sebuah studi menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada bukti nyata yang mengaitkan antara target berat badan yang tidak realistis dan proses penurunan berat badan. Hal yang harus Anda lakukan adalah menyeimbangkan target berat badan yang ingin dicapai dan berapa lama waktunya, jika Anda ingin mengurangi berat badan Anda sebanyak 2 kg dalam waktu seminggu atau dua minggu, it’s okay. Tinggal bagaimana cara Anda mengatur polanya saja.

Jika berat badan Anda turun dalam waktu singkat, maka berat badan normal Anda akan cepat kembali.

Seorang penderita obesitas akan mudah kehilangan berat badan di awal diet. Tapi hal itu bukan pertand bahwa mereka akan cepat kembali gemuk, hanya saja proses penurunan badan selanjutnya akan memakan waktu lebih lama. Sehingga para penderita obesitas harus ekstra telaten ketika menjalani diet.

Mengonsumsi lebih banyak buah dan sayur akan mempengaruhi turunnya berat badan seseorang

Mengonsumsi buah dan sayur memang memiliki khasiat yang luar biasa. Tapi bukan berarti mengonsumsi buah dan sayur saja bisa secara langsung menurunkan berat badan ya, penambahan berat badan juga mungkin terjadi. Jika ingin hasil yang maksimal, konsumsi buah dan sayur harus dibarengi dengan kebiasaan baik lainnya, seperti olahraga yang cukup, istirahat lebih banyak dan konsumsi sedikit soda.

 BACA JUGA:

Mengenal FoMO, Cemas Berlebihan karena Takut Ketinggalan Berita dan Suka Cari Sensasi di Sosmed

Ngemil berkontribusi dalam kenaikan berat badan dan obesitas

Banyak orang yang berfikir bahwa ngemil merupakan poin utama yang menyebabkan kegemukan. Sebenarnya hasil penelitian observasional belum menunjukkan hubungan yang konsisten antara ngemil dan peningkatan IMT (Indeks Massa Tubuh). Hal itu dikarenakan tiap orang memiliki tubuh dan aktivitas yang berbeda. Jika Anda seorang yang aktif, mengonsumsi cemilan berfungsi untuk menstabilkan gula darah.Namun, selalu memprioritaskan 3 waktu makan wajib Anda dan kurangi tingkat konsumsi cemilan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dno)