Share

Jangan Baper, Ini 6 Alasan Jadi Jomblo Buruk untuk Kesehatan

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis · Kamis 15 Februari 2018 16:00 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Barelyadventist)

JANUARI lalu, Pemerintah Inggris mengumumkan telah menunjuk seorang Minister of Loneliness (Menteri ) yang bertugas untuk mengatasi permasalahan sosial, khususnya menyangkut isu-isu social isolation termasuk tren menjadi seorang lajang yang kini banyak digandrungi oleh generasi muda Inggris.

Padahal, kita semua tahu bahwa hubungan antara pria yang telah menikahi seorang wanita dapat membuat hidup menjadi lebih sehat dan menyenangkan. Di sisi lain, menjadi single fighter atau bahasa kekiniannya "jomblo" juga tidak kalah asyiknya.

Tapi jujurlah, kamu pasti pernah mengalami suatu momen di mana kamu merasa kesepian, dan takut untuk menjalani hidup atau mati tanpa seorang pun yang menemani. Nah, dalam rangka memperingati hari Singles Awareness Day, berikut Okezone rangkumkan 6 alasan menjadi jomblo itu sangat buruk untuk kesehatan dan kehidupan kamu. Dilansir dari Vice, Kamis (15/2/2018).

Kamu akan "dibully" di Hari Ulang Tahun

Hari Ulang Tahun tentu menjadi momen yang sakral bagi semua orang. Tapi jangan salah, di Denmark momen tersebut justru digunakan untuk "membully" para jomblo yang merayakan ulang tahunnya . Setiap anggota keluarga atau kerabat terdekat yang ikut merayakan, biasanya akan melempar kamu dengan cabai atau bumbu rempah-rempah bercita rasa pedas lainnya. Penderitaan kamu akan terasa semakin menyakitkan ketika tante atau om kamu menanyakan pertanyaan pamungkas, "Kapan nikah?".

Tidak ada yang mengingatkanmu tidur

Ini mungkin hal yang paling sering dirasakan oleh para jomblo. Waktumu akan terbuang sia-sia hanya untuk begadang menonton serial tv yang telah kamu ulang ratusan kali, atau bermain video games sambil meminum sebotol bir murahan. Tujuannya? tentu saja untuk mengusir rasa sepi karena tidak ada yang mengingatkanmu untuk tidur.

Kamu akan melakukan berbagai hal konyol untuk melawan rasa sepi

Sudah berapa banyak pesta yang kamu datangi hanya untuk menemukan pasangan hidup? Puluhan? Ratusan? Atau ribuan? Tapi pada akhirnya Anda tetap menyandang status jomblo karena hal tersebut kamu lakukan hanya untuk melawan rasa sepi.

Semakin terlupakan ketika memasuki umur 30 tahun

Di saat teman-temanmu sudah asyik bermain dengan anak-anak mereka, kamu masih sibuk mencari calon istri untuk dikenalkan kepada kedua orang tuamu. Hal ini akan menjadi lebih buruk ketika mereka mengadakan acara reuni, dan kamu akan terlupakan karena mereka pun segan untuk mengundangmu yang masih berstatus jomblo. Kalau beruntung, mungkin kamu akan bertemu dengan mereka di momen-momen langka seperti gerhana bulan yang hanya terjadi 20 tahun atau bahkan 100 tahun sekali.

Bangkrut

Salah satu hal paling mencolok yang membedakan para jomblo dengan mereka yang sudah menikah adalah masalah keuangan. Menurut penilitian, wanita atau pria single cenderung lebih boros karena tidak bisa membagi pengeluaran mereka dengan baik. Bandingkan dengan mereka yang sudah menikah, setiap keluarga tentu telah memperhitungkan pengeluaran untuk keperluan makanan, belanja bulanan, uang jajan anak, atau bahkan dana untuk berlibur di akhir pekan.

Traveling seorang diri

Solo traveling mungkin bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Kamu bisa berinteraksi dengan orang-orang baru, apalagi jika kamu menginap di hostel khusus backpacker yang notabennya selalu dipenuhi oleh wisatawan dari berbagai negara. Tapi coba bayangkan jika aktivitas ini masih kamu lakukan ketika umur sudah menginjak "kepala 3". Solo traveling terkadang juga bisa membuat seseorang frustasi loh.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(hel)