Share

Indahnya Curug Cay, Air Terjun Tersembunyi di Bumi Rafflesia

Demon Fajri, Jurnalis · Senin 19 Februari 2018 12:31 WIB
https: img.okezone.com content 2018 02 19 406 1861396 indahnya-curug-cay-air-terjun-tersembunyi-di-bumi-rafflesia-X9UsO4e1Cc.jpg

BENGKULU - Bengkulu memiliki banyak destinasi wisata alam, salah satunya Curug Cay. Air terjun yang terletak di Desa Bukit, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Bengkulu Tengah itu layak dikunjungi lantaran pesonanya yang memanjakan mata.

Wisatawan dapat menempuh perjalanan darat dari Kota Bengkulu menuju lokasi dengan jarak sekira 25 kilometer, estimasi waktu tempuh 45 menit. Di sepanjang jalan sesekali Anda akan menemui kendaraan bertonase besar. Muatannya, ''emas hitam'' atau batubara. Jalannya pun bergelombang serta banyak lobang. Hati-hati!.

Belum lagi jalan menuju ke kawasan air terjun dari pusat desa. Rerata masih berbatu koral bercampur tanah kuning. Cukup panjang. Tidak kurang 1,5 km. ''Nama air terjun itu Curug Cay,'' kata Ali Ali Amran, Kades Bukit Kecamatan Talang Empat, kepada Okezone.

Air terjun Curug Cay di Bumi Rafflesia memiliki tinggi sekira 12 meter. Di sekitar masih tumbuh pepohonan menjulang tinggi, Sejuk suasananya. Air terjun itu memiliki kolam seluas 15 hingga 20 meter. Airnya dingin, jernih. Kedalaman air kisaran 3 meter.

Kata pertama saat tiba di lokasi, mandi. Ingin merasakan air yang bersumber dari aliran sungai lumut itu. Selain pepohonan tanaman hutan. Di kawasan itu terdapat perkebunan karet milik warga setempat.

Pesona alam itu berada di ujung desa. Medannya, cukup menantang. Bebatuan koral tak beraturan, jalannya. Bercampur lumpur tanah kuning. Sisa air hujan. Berjarak 500 meter dari kediaman kades.

Setelah menempuh perjalanan itu wisatawan bakal disambut oleh pintu gerbang obyek wisata. Selamat datang di wisata Curug Cay Desa Bukit, tulisannya. Di buat karang taruna secara swadaya.

Perjalanan pun tidak sampai di situ, pengunjung harus kembali berjalan kaki ke lokasi. Sekira 200 meter, jaraknya. Di sini terdapat areal perkebunan karet. Beberapa warga setempat duduk di atas kursi yang terbuat bambu. Mereka menjaga kendaraan, pengunjung.

(Baca Juga: Berwisata ke Hutan Madapi, Serasa Berada di Film Twilight)

Untuk merasakan pemandangan alam air terjun. Wisatawan musti berjalan kaki. Melewati 'anak tangga seribu', terbuat dari beton. Jumlah anak tangga itu 172 buah, menurun. Hingga ke kawasan air terjun. CUkup melelahkan. Kemiringannya 45 derajat, kira-kira.

Di sekitar lokasi air terjun terdapat duduk terbuat dari bambu. Dua tempat duduk, cukup besar. Satu tempa t duduk lainnya di atas pohon. Di atas air terjun, tepatnya. Ukurannya, dua meter. Kokoh. Dari atas ini pemandangan alam tersuguh, indah. Udaranya, segar.

Pengunjung bisa mandi di dalam kolam air terjun. Sepuasnya!. Tidak ada jasa penyewaan pakaian mandi di tempat ini. Namun, warga setempat telah membangun tempat ganti pakaian. Sehingga pengunjung dianjurkan membawa pakaian ganti.

(Baca Juga: Bertualang Menuju Air Terjun di Pedalaman Bengkulu dengan Jalanan Terjal dan Penuh Mitos)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Semua pemandangan itu dinikmati secara gratis. Begitu juga dengan fasilitasnya. Hanya saja, wisatawan dikenakan biaya parkir. Ketika pulang. Nominalnya, Rp2.000 per kendaraan roda dua. Roda empat Rp4.000 per kendaraan.

''Pengunjung yang datang ke sini (Air terjun Curug Cay) dari berbagai daerah di Bengkulu. Ramai ketika hari libur. Khususnya, Sabtu dan Minggu,'' sampai Ali Amran.

Di balik keindahan alam air terjun Curug Cay tersimpan sebuah cerita. Nama air terjun itu diambil dari nama salah satu warga desa Bukit. Ansar, namanya. Di mana kawasan air terjun itu masuk dalam areal perkebunan miliknya.

Ansar oleh warga setempat memiliki nama sapaan akrab, Cay. Sehingga air terjun itu diberi nama air terjun curug cay. Pemberian itu melekat tahun 1997, kira-kira. Sebelumnya, nama itu melekat orangtua warga setempat menyebut nama air terjun ''bajak''.

(Baca Juga: Membuka Keindahan Wisata di Kota Bengkulu)

Tidak ada catatan sejarah asal muasal nama air terjun bajak. Konon, nama itu dulunya merupakan nama sebuah dusun tua yang saat ini menjadi desa Bukit. Seiring dengan berjalannya waktu nama itu pun berganti. Air terjun, Curug Cay. ''Nama air terjun diambil dari warga sini (desa Bukit),'' jelas Ali.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini