Share

Sering Bersepeda Bisa Bikin Pria Disfungsi Ereksi?

Annisa Aprilia, Jurnalis · Kamis 22 Februari 2018 11:25 WIB
$detail['images_title']

ADA sedikit keraguan tentang manfaat bersepeda yang dapat menyehatkan manusia. Salah satu studi yang dilakukan pada tahun lalu menemukan, pesepeda cenderung tidak berpotensi penyakit jantung atau kanker. Penelitian lainnya juga menunjukkan bersepeda dapat meningkatkan kebugaran dan membuat seseorang hidup lebih lama.

Akan tetapi, ada satu pertanyaan besar, yang berulang terus-menerus. Apakah waktu yang dihabiskan di pelana membawa masalah pada kesehatan reproduksi pria?

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah menghubungkan bersepeda dengan beberapa masalah kesehatan pria, termasuk disfungsi ereksi. Mereka berspekulasi salah satu penyebab disfungsi ereksi oleh pelana yang menurunkan aliran darah ke penis.

Dalam sebuah studi, peneliti Norwegia mengumpulkan data dari 160 pria setelah mereka mengikuti tur sepeda jarak jauh. Mereka menemukan bahwa satu dari lima orang menderita mati rasa sampai penis yang bertahan hingga seminggu setelah tur, dan 13 persen mengalami disfungsi ereksi yang berlangsung lebih dari seminggu dalam banyak kasus.

Studi lain terkait bersepeda dan kanker prostat para peneliti tersebut mengakui sampel mereka kecil, diperlukan lebih banyak penelitian, dan temuan mereka tidak menunjukkan ada kaitan langsung antara bersepeda dan kanker prostat.

Pada penelitian lainnya di 2009, para peneliti melibatkan 15 atlet sepeda Spanyol, dan menemukan kualitas sperma mereka cukup rendah dan bisa jadi masalah kesuburan, karena bersepeda lebih dari 300 kilometer tiap pekan.

Namun, setelah penelitian terbaru dilakukan, hasilnya menunjukkan bersepeda sama sekali tidak merusak fungsi organ seksual atau kemih pria. Para periset mengatakan penelitian sebelumnya berpendapat bahwa bersepeda dapat menyebabkan disfungsi ereksi bergantung pada sampel kecil, sedangkan penelitian terbaru melibatkan lebih dari 2.500 pesepeda.

(Baca Juga: Ingin Turunkan Berat Badan? Ini Waktu Tepat Konsumsi Nasi agar Tidak Mudah Gemuk)

Mereka melibatkan sekelompok pesepeda laki-laki, juga perenang dan pelari yang tidak bersepeda, dan bertanya kepada mereka tentang kesehatan seksual, prostat, pengalaman genital apa pun, dan luka pelana. Mereka menemukan pesepeda tidak memiliki fungsi seksual atau kemih yang lebih buruk daripada perenang atau pelari, tapi mereka lebih rentan terhadap striktur uretra, yang dapat membatasi aliran urine. Sebenarnya, saat semakin bertambah usia, mereka menemukan pengendara sepeda intensitas tinggi justru memiliki lebih sedikit kasus disfungsi ereksi.

Para peneliti juga menemukan pengendara sepeda yang berdiri lebih dari 20% waktu saat bersepeda memiliki peluang yang jauh lebih rendah untuk mengalami genital numbness setelahnya, dibandingkan dengan pengendara sepeda yang tidak pernah berdiri. 

(Baca Juga: 5 Cara Bikin Ukuran Kelamin Pria Tambah Besar Tanpa Operasi)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Benjamin Breyer, seorang profesor di University of California, San Francisco dan peneliti dalam studi tersebut, menyarankan pesepeda untuk mengambil langkah-langkah dalam menghindari mati rasa setelah menjalani siklus yang panjang.

"Saya pikir perilaku bersepeda yang menyebabkan mati rasa berkepanjangan perineum harus dihindari. Masalah ereksi transien bisa timbul setelah trek yang sangat panjang pada pengendara pria. Ada desain kursi yang berbeda yang memberi sedikit tekanan pada perineum, dan turun atau keluar dari padel sepeda pasti dapat membantu mencegah mati rasa," jelasnya.

Dia pun meyakinkan pengendara sepeda tidak menyebabkan disfungsi ereksi (DE). "Masalahnya lebih dari sekadar apakah bersepeda menyebabkan ED atau tidak. Pastinya, hanya duduk di sofa atau di depan komputer delapan jam sehari adalah hal terburuk untuk kesehatan seksual dan kesehatan Anda secara keseluruhan," tambahnya.

(Baca Juga: Cegah Disfungsi Ereksi, Pria Bisa Coba 5 Pose Yoga Ini)

Gurminder Mann, konsultan ahli bedah urologi di Nottingham University Hospitals NHS Trust, setuju, dan mengatakan bahwa penelitian tersebut menegaskan bahwa risiko terhadap fungsi seksual dan urologis pesepeda laki-laki sangat minim.

"Studi ini membantah hipotesis dari hasil penelitian yang lama itu dan harus meyakinkan pria untuk kembali bersepeda, karena bermanfaat bagi pria dengan usia tertentu, dan bersepeda juga dapat memberi manfaat bagi jantung dan berdampak rendah pada sendi," tandasnya.

1
2