Share

Alasan Pelakor Tak Malu Pamer Kemesraan di Media Sosial

Dewi Kania, Okezone · Minggu 25 Februari 2018 10:00 WIB
https: img.okezone.com content 2018 02 23 196 1863746 alasan-pelakor-tak-malu-pamer-kemesraan-di-media-sosial-dbbXYGhL3G.jpg Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A A A

Fenomena perebut laki orang atau sekarang lebih dikenal dengan sebutan pelakor semakin ramai diperbincangkan. Media sosial sangat ramai dengan isu pelakor, mulai dari cerita atau kisah, sampai tingkah laku mereka.

Sifat pelakor dianggap sangat berani dan percaya diri, bahkan banyak yang bilang seperti tidak punya urat malu. Hal ini karena para pelakor kerap mengumbar kemesraan dengan lelaki idamannya, seperti di media sosial. Misalnya, para pelakor tidak takut ataupun malu mengunggah foto-foto kebersamaan dengan lelaki orang atau memperlihatkan chat-chat mesra yang menunjukkan si pria bertekuk lutut terhadapnya.

Kalau dicari tahu, banyak orang penasaran dengan sifat-sifat pelakor yang jarang dipikirkan. Banyak sekali pelakor yang tidak malu mengumbar kemesraan dengan maksud tertentu pastinya.

Karena perbuatannya itu, jelas membuat orang lain jengkel alias geregetan melihatnya. Sampai-sampai kita tidak bisa memikirkan sebabnya. Sebagian orang bahkan penasaran dengan hal itu.

Psikolog Sani Budiantini mengatakan, banyak faktor yang membuat pelakor tidak malu umbar kemesraan dengan lelaki. Bahkan, mereka tak hanya melakukannya dengan satu lelaki saja.

"Macam-macam motifnya kalau pelakor umbar kemesraan. Biasanya mereka kurang enpati, atau memamerkan karena balas dendam," ungkapnya saat dihubungi Okezone.

Tak jarang, para pelakor kerap ingin mencari sensasi di dunia maya. Karena perbuatannya itu pasti dicibir habis-habisan oleh netizen. Kalau sudah begitu, namanya dicap sebagai pelakor, meski merupakan satu hal yang buruk.

Terlebih, pelakor yang doyan pamer kemesraan di dunia maya yakni kurangnya rasa kemanusiaan. Kepedulian mereka terhadap sesama kaum hawa juga rendah.

Perbuatan para pelakor itu, menurut Sani, juga karena egoismenya tinggi. Wanita penggoda juga bangga dengan perbuatannya karena menyakiti orang lain.

"Pelakor pada dasarnya lebih suka cari sensasi. Dia bangga atau ingin merusak hubungan orang yang telah menikah," bebernya.

Nah, perbutaan buruk yang dilakukan pelakor seperti itu sejatinya dapat dicegah. Sebagai orang yang dekat dengannya, harusnya memberikan masukan yang baik supaya mengubah kebiasaan buruknya.

"Orang yang dekat bisa kasih masukan, mencari cara bagaimana dia bisa berubah," terangnya.

Tapi sayangnya, fenomena dan sikap seperti itu dimiliki oleh hampir semua pelakor. Mereka sudah identik dicap buruk dan aksinya nekat oleh para Warganet.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(hel)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini