Share

Renovasi Bioskop Mini, Salah Satu Upaya Bekraf Majukan Film Lokal

Muhammad Sukardi, Okezone · Senin 26 Februari 2018 16:01 WIB
https: img.okezone.com content 2018 02 26 206 1864917 renovasi-bioskop-mini-salah-satu-upaya-bekraf-majukan-film-lokal-zyqm0M6IcG.jpg Triawan Munaf (Foto: Ardi/Okezone)
A A A

JAKARTA - Tidak bisa ditutupi bahwa film lokal sekarang mendapatkan ruang di hati penonton Indonesia. Sebut saja film Dilan 1990 yang menjadi pembicaraan banyak orang. Sebelumnya, ada Warkop DKI Reborn yang memecahkan rekor penonton terbanyak.

Fakta ini tentunya menjadi angin segar bagi film makers Indonesia. Dorongan untuk membuat film pun semakin tinggi, dan ini baik bagi kehidupan dunia film Indonesia.

Tapi, ada masalah yang sebetulnya belum bisa diperbaiki hingga sekarang. Adalah ketersediaan layar bioskop yang masih kurang di wilayah Indonesia.

(Baca Juga: Confirmed! JBJ Gelar Konser Solo di Jakarta Bulan April)

(Baca Juga: Lepas Jugglers, Choi Daniel Malah Ingin Jadi 'Pengangguran')

"Banyak film bagus yang dihasilkan anak bangsa. Tapi, jumlah penontonnya tidak banyak karena jumlah layar bioskop yang masih sangat kurang. Padahal, bicara kualitas film, film Indonesia sudah sangat baik sekarang ini," ungkap Kepala Bekraf Triawan Munaf, di Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) Jakarta, Senin (26/2/2018).

Triawan melanjutkan, makanya perlu adanya penambahan layar bioskop di Indonesia. Salah satunya adalah dengan memperbaiki Misbar atau bioskop mini di pelosok Indonesia.

Salah satu Misbar yang berhasil diperbaiki ada di Sabang, Aceh. Di sana, sudah berdiri kokoh Misbar yang tidak hanya dimanfaatkan sebagai ruang menonton film Indonesia, tetapi juga menjadi arena pertunjukan seni yang bisa menarik pengunjung juga.

Perlu Anda ketahui juga, sambung Triawan, sekalipun sudah banyak film dengan format digital, experience menyaksikan film secara langsung masih menjadi alasan kenapa bisokop masih banyak diminati.

"Saya sangat yakin, masih banyak masyarakat Indonesia yang mengutamakan menonton film langsung di bioskop. Sebab, bagaimana pun pengalaman langsung menyaksikan film di bioskop itu nomor satu," tegas Triawan.

Selain bicara mengenai infrastruktur, permodalan dari pembuatan film juga ternyata menjadi kendala bagi film makers Indonesia. Maka, Bekraf juga menyediakan wadah bagi film makers dan investor bertemu. Adalah Akatara.

"Akatara ini bisa saya katakan seperti biro jodoh bagi pembuat film dengan investor. Tidak bisa dipungkiri, masih banyak film makers yang kesulitan dalam mencari modal membuat film dan akhirnya itu yang menghambat kreativitas mereka," tambah Triawan.

Sedikit informasi, sampai saat ini saja sudah ada 20 persen investor dari Akatara yang tertarik pada film makers Indonesia yang bisa dikatakan baru dan ini merupakan hal positif yang perlu untuk terus dikembangkan.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(aln)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini