Share

2 Label Modest Fashion Indonesia Siap Unjuk Gigi di Pentas Seoul Fashion Kode 2018

Pradita Ananda, Okezone · Rabu 07 Maret 2018 17:35 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 07 194 1869257
A A A

Dua desainer muda Tanah Air lewat lini modest fashion modest yakni Kami dan Bateeq membawa nama Indonesia ke kancah Internasional, khususnya fashion.

Lini Kami hadir jadi salah satu label lokal Indonesia yang berkesempatan untuk memperkenalkan koleksi terbarunya di ajang pagelaran Seoul Fashion KODE 2018 yang akan dihelat pada 15-17 Maret, dengan mengambil lokasi di S-Factory, Seoul, Korea Selatan. Tampilnya desainer Indonesia dalam ajang Fashion KODE ini, tentu jadi hal yang membanggakan. Sebab diketahui acara ini sendiri merupakan salah satu acara fashion tahunan terbesar di Korea Selatan.

Bisa menampilkan karya rancangan di pentas publik internasional, terlebih lagi di Seoul yang merupakan adalah salah satu pusat mode dunia, Kami sendiri mengaku bangga bisa mewakili Indonesia.

"Kami bangga sekali dapat kesempatan bisa mewakili Indonesia untuk menampilkan hasil karya Kami sekaligus bisa memperkenalkan industri modest fashion di pasar Asia Timur," ujar Istafianq Candarini, sebagai Direktur dan Co-founder Kami saat ditemui Okezone dalam acara konferensi pers, Rabu (7/3/2018) di kawasan Senayan, Jakarta.

Berangkat ke Seoul, Kami nanti akan membawa kurang lebih 15 looks koleksi dengan mengusung tema koleksi "The Lazy Sunday Morning" yang mengedepankan koleksi rancangan dengan unsur motif dan tone warna natural, sebagai perwujudan dari inspirasi pakaian-pakaian homewear yang ringan, seperti yang dituturkan oleh Nadya Karina, Creative Director dan Co-founder Kami.

"The Lazy Sunday Morning ini terinspirasi dari pakaian-pakaian home wear, lounge wear seperti piyama, kimono dan pakain nyaman yang biasa dipakai di rumah. Di koleksi ini Kami ingin bercerita aktivitas di Minggi pagi, tentang bagaimana perasaan dan suasana mood bahagia dan bermain dengan koleksi pakaian yang dikenakan untuk tetap terlihat cantik," tutur Karina saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Sementara itu, untuk soal detail desain, Karina dan Istafianan akan mengedepankan desain motif (printed) yang dicetak di material bahan dengan pola desain menyerupai motif marmer, yang akan dituangkan dalam permainan warna-warna natural seperti warna off-white, hijau lumut, krem, abu-abu dan warna peach.

Sementara itu, lini Bateeq yang digawangi oleh Michelle Tjokrosaputro diketahui juga akan menampilkan sekitar 15 looks koleksi yang terdiri dari 11 pakaian untuk wanita dan 4 setelan busana untuk pria dengan inspirasi dari wayang, yang dibuat dengan kombinasi material bahan yang khusus mengingat koleksi ini diperuntukkan untuk pasar di musim dingin.

Dalam segi pembuatan, Michelle sendiri mengaku membutuhkan waktu yang sangat lama karena adanya perubahan dalam desain keseluruhan. Bukan hanya motif namun juga hingga kualitas kain yang dipakai.

"Kami membutuhkan waktu sangat lama karena ada improvement tidak hanya di motif tapi juga desain, konstruksi dan kualitas kainnya. Di sini kita berkomitmen sejak tahun lalu untuk memakai material fiber yang friendly, misalnya dari bambu, bamberg dari biji kapas yg tadinya dianggap tidak berarti jadi katun, baru nanti dipadukan dengan wool, yang walaupun motifnya tidak terlihat tapi ketika diaplikasikan dengan jacquard. Maka setelan busana ini cocok untuk anak muda yang ingin gaya etnik tapi tidak terlihat berlebihan," tandas Michelle.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ren)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini