MEMBAHAS perkembangan industri kuliner mungkin tidak akan ada habisnya. Berbagai inovasi kerap diramu demi menarik perhatian konsumen untuk mencoba hal-hal baru.
Berbicara soal inovasi, beakangan ini, pencinta kuliner Indonesia tengah menggandrungi tren molecular gastronomy yang sekilas masih terdengar asing di telinga. Berdasarkan data yang dihimpun Okezone, molecular gastronomy merupakan studi ilmiah yang mempelajari transformasi fisiokimiawi dari bahan pangan selama proses memasak dan fenomena sensori saat makanan dikonsumsi.
Di Indonesia sendiri, hanya ada satu restoran yang menerapkan konsep unik tersebut yakni, Namaaz Dining. Terletak di Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, restoran ini menyuguhkan beragam hidangan unik yang bisa bikin pengunjung gagal fokus.
Belum lama ini, Okezone berkesempatan menjajal menu andalan Namaaz Dining yang sempat booming di kalangan millennials ibukota. Untuk satu set makan malam, para pengunjung akan disuguhkan 17 hidangan yang terbagi menjadi tiga sesi yakni, makanan pembuka, menu utama, dan makanan penutup.
Dari sekian banyak hidangan yang disajikan, olahan gulai kambing dan ayam lah yang paling menyita perhatian tamu undangan. Pasalnya, kedua hidangan tersebut disajikan dalam bentuk yang tidak biasa. Untuk olahan gulai kambing, Chef Adrian Ishak selaku pemilik Namaaz Dining menyulap hidangan khas Indonesia itu hingga menyerupai butiran arang yang sering digunakan untuk membakar sate.
Rasanya? tidak perlu diragukan lagi. Daging kambing terasa begitu empuk dengan sensasi rasa gurih dan sedikit manis yang berasal dari bumbu rempah-rempah. Hidangan ini juga disajikan dengan beberapa makanan pelengkap seperti singkong rebus dan kerupuk.
Selain gulai kambing, ada satu lagi olahan gulai unik yang dibentuk menyerupai kertas dan pensil. Usut punya usut hidangan ini merupakan olahan crackers dan gulai ayam. Cara makannya pun sangat unik. Gulai ayam harus digulung terlebih menggunakan pensil, setelah itu pengunjung dapat mencocolkannya ke dalam coconut sauce.
Tidak hanya itu, para pengunjung juga diberi kesempatan untuk menikmati olahan tumis cumi, gulai tunjang, dan rendang, sebelum memasuki ke sesi makanan penutup. Di sesi inilah Chef Andrian memberikan intruksi kepada para tamu undangan untuk mengenakan jas hujan yang telah dibagikan tepat sebelum makanan penutup dihidangkan.
"Dessert yang satu ini akan membuat Anda terkejut sekaligus membuat meja berantakan. Makanannya sendiri terinspirasi dari es podeng tapi sudah saya modifikasi jadi exploudeng karena nanti akan meledak-ledak," tutur Andrian, dalam acara peluncuran CAAYA produk teh terbaru AQUA-Danone, Rabu 7 Maret 2018.
Lebih lanjut Andrian menjelaskan, agar makanan bisa meledak, ia sengaja membuat tekstur berongga pada bola-bola cokelat yang disajikan, kemudian diberikan tekanan menggunakan liquid nitrogen.
Benar saja, setelah bahan makanan diletakkan di atas meja, para staf restoran kemudian menaburkan liquid nitrogen sambil memecahkan bola cokelat sehingga menimbulkan reaksi seperti meledak-ledak yang disambut sorak sorai para tamu undangan.
Menu ini ternyata sudah disajikan sejak restoran didirikan pada 2012 lalu. Menurut Andrian, reaksi pengunjung saat pertama kali mencicipi hidangan tersebut umumnya merasa takjub. "Ada yang sampai lompat-lompat di atas kursi," tukas Andrian.
Nah, bagi Anda yang tertarik merasakan sensasi menyantap makan malam berkonsep molecular gastronomy ini, Namaaz Dining menawarkan paket private dining yang dibanderol seharga Rp1,25 juta per orang untuk 1 set makanan (17 hidangan).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren)
