Share

Peringati Hari Musik Nasional, Tika Panggabean Berharap Karya Musisi Makin Dihargai

Miftahul Khoiriyah, Okezone · Jum'at 09 Maret 2018 13:00 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 09 33 1870122 peringati-hari-musik-nasional-tika-panggabean-berharap-karya-musisi-makin-dihargai-0DbjCvPVDQ.jpg
A A A

JAKARTA - Penikmat musik di Indonesia tak hanya gemar mendengarkan musik para musisi dan penyanyi Tanah Air namun juga dari negara luar. Lagu-lagu luar negeri bahkan cenderung lebih digemari oleh masyarakat Indonesia dibandingkan dengan penyanyi di nusantara.

Hal tersebut membuat beberapa penyanyi Indonesia miris, dua diantaranya adalah Tika Panggabean dan Udjo. Dua personel Project Pop tersebut berharap agar penyanyi dan musisi Indonesia bisa semakin dicintai dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Jadi gini, kenapa ada kata-kata semoga bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri karena negara kita itu penduduknya jutaan memang harus itu dulu yang kita hibur," kata Udjo di kawasan Kebayoran, Jakarta Selatan pada Kamis 8 Maret 2018.

"Maksudnya adalah jika ada beberapa karya yang bahasa Inggris pun, at least ketika ada kita sebagai warga negara ah pingin dengerin musik Inggris tapi ada karya-karya Indonesia yang keren ya mereka jadi ada tempat di hati kita gitu. Jadi sebenarnya itu sih yang harus kita luruskan dulu, menjadi tuan rumah itu tidak hanya berkaryanya tapi juga mendapatkan penghargaan di negeri sendiri," sambungnya.

(Baca Juga: Sempat Tertunda, Paramore Jadwal Ulang Konser di Indonesia)

(Baca Juga: Pose "Mesra", Inikah Foto Prawedding Nikita Willy?)

Lebih lanjut Tika Panggabean menjelaskan bahwa setiap jerih payah musisi dan penyanyi harus dihargai. Sebab banyak pihak yang terlibat untuk menyelesaikan satu single maupun album tak hanya sebatas penyanyi dan pemain musik namun juga pihak eksternal lainnya.

Untuk itu Tika dan Udjo berharap agar apresiasi terhadap para musisi dan penyanyi bisa ditingkatkan. Salah satunya dengan membeli karya para musisi Tanah Air yang terjual secara legal di banyak platform digital.

"Membuat lagu itu melibatkan banyak orang bahkan sampai kalau mau kita bedah lebih jauh ada OB di sana. Kalau kita nih, lagi rekaman mau beli makan, enggak mungkin kita nyuruh penciptanya, pasti minta tolong OB untuk ngebelin kita makan. Jadi proses membuat lagu itu, melibatkan banyak orang, dan ketika apa yang menjadi hak pemilik lagi diberikan bayangkan karya apa lagi yang berikutnya akan dibuat," kata Tika Panggabean.

"Nah justru jaman digital ini malah semakin gampang, contohnya download. Sekarang gini lo tinggal download saja tapi apa semua orang mendownload dari portal yang legal? Padahal portal-portal yang bisa kita lihat itu satu lagu paling berapa sih 5 ribu. Lo makan saja 20 ribu 30 ribu, jadi sebenernya lo beli satu lagu yang lo suka enggak bakal bikin lo miskin, sebenernya. Tapi karena teknologi ini memudahkan jadi kayak bisa gratis kenapa enggak? Kalau bisa gratis kenapa kita harus bayar? Tapi lupa ada satu hal yang diabaikan itu adalah musik. Karya orang, karya jerih payahnya orang, cari ide," tutup pria bernama lahir Djoni Permato tersebut.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ade)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini