Share

Kebutaan Akibat Infeksi Kornea dapat Disembuhkan dengan Transplantasi Kornea

Imeida Ulfa Ariyanti, Jurnalis · Minggu 11 Maret 2018 11:16 WIB
$detail['images_title']
Kebutaan disembuhkan dengan transplantasi kornea (Foto:Ilustrasi/Theclaycouple)

MATA merupakan salah satu organ terpenting yang berfungsi untuk melihat. Mata yang sehat akan memberikan penglihatan bagus dan jernih. Namun bagi orang dengan mata yang tidak sehat tentu tidak akan dapat melihat benda dengan jelas dan menyebabkan turunnya produktivitas seseorang.

Saat ini di Indonesia banyak penderita penyakit mata dengan berbagai macam penyakit seperti rabun karena rusaknya kornea mata, katarak dan glukoma. Penyakit tersebut terjadi karena kurangnya perhatian dalam menjaga kesehatan mata khususnya atau bisa juga karena bawaan dari lahir.

BACA JUGA:

Perilaku Nudisme Tidak Terkait Gangguan Jiwa

Berdasarkan survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2014-2016 , mengidentifikasi sedikitnya ada 3 persen penduduk Indonesia yang berusia 50 tahun ke atas menyandang kebutaan. Sebanyak 4,5 persen dari data tersebut merupakan penyandang kebutaan kornea.

Kebutaan juga terbagi menjadi tiga jenis, yaitu kebutaan yang dapat diobati seperti katarak, kedua kebutaan yang dapat dicegah atau diperlambat seperti glukoma, serta terakhir kebutaan karena adanya infeksi pada kornea mata dan tidak dapat dicegah. Cara yang dilakukan untuk mengobatinya adalah dengan melakukan transplantasi kornea.

“Kebutaan yang terjadi pada kornea mata hanya dapat diganti jika adanya kornea mata dari pendonor” Ungkap Dr. Tjahjono D. Gondhowiardjo, SpM K PHD saat ditemui di kawasan Jakarta Barat, Sabtu 10 Maret  2018.

Sementara itu, tindakan transplantasi tergantung dari ketersediaan pendonor. Untuk mendonorkan kornea mata seorang pendonor juga harus memiliki kriteria yaitu korneanya harus sehat dan tidak rusak, pendonor tidak memiliki penyakit yang menular hal ini dikarenakan jika mengambil kornea mata pendonor yang pernah menderita penyakit tersebut akan membuat daya tahannya melemah.

 BACA JUGA:

Kreasi Makanan Berbentuk Organ Tubuh hingga Manusia Telanjang

“Semua orang bisa jadi pendonor, tetapi dalam waktu mengambilnya kornea tidak rusak, kemudian pendonor tidak menderita penyakit yang ganas dan menular seperti kanker, hapatiitis, sifilis dan aids.” ucap dokter dari Jakarta Eye Center (JEC) ini.

Setelah mendapatkan pendonor maka hal selanjutnya yang dilakukan adalah transplantasi kornea. Waktu pemulihan setelah itu adalah sekitar dua hingga tiga minggu telah dapat melihat dengan optimal dan pasien dapat menjalankan aktivitas secara optimal.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ndr)