Share

Jamie Oliver, Chef Berpenghasilan Hampir Lebih dari Rp2 Triliun

Koran SINDO, Jurnalis · Senin 12 Maret 2018 17:45 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 12 298 1871604 jamie-oliver-chef-berpenghasilan-hampir-lebih-dari-rp2-triliun-Z18cAoZrEv.jpg Jamie Oliver chef berpenghasilan besar (Foto:Ist)
A A A

JAMIE pernah disebut sebagai penulis paling menghasilkan karena penjualan buku masaknya mencapai 126,4 juta poundsterling (Rp2,4 triliun), hanya satu peringkat di bawah sang nomor satu JK Rowling.

Tahun ini tidak hanya dari menulis, keuntungan juga banyak diraupnya dari bisnis puluhan restoran. Tahun lalu saja, Jamie duduk di peringkat keempat dalam daftar penulis dengan penjualan terbesar di dunia (Biggest Selling Author 2017) dengan angka 11,44 juta poundsterling (Rp218,2 miliar). Sementara itu, rantai bisnis restorannya juga diperkirakan menghasilkan pendapatan hingga ratusan miliar rupiah.

Pria bernama lengkap James Trevor Oliver yang lahir di Essex, Inggris, pada 27 Mei 1975, ini mulai dikenal masyarakat luas sejak 1999. Saat itu, dia menjadi koki di program televisi The Naked Chef yang disiarkan BBC Two. Serial ini menjadi hits karena kemasannya yang menarik.

 BACA JUGA:

Rekomendasi Resep Pepes Ikan Sambal Mangga Muda dan Daun Pepaya Muda Sambal Tomat

Seperti judulnya yang menggambarkan keadaan apa adanya, dalam program tersebut Jamie seolah memasak dan berbicara tanpa skrip. Pengambilan kamera yang tidak stabil, gambar-gambar close up, serta temanya yang mengambil keadaan sehari-hari seperti memasak untuk bos atau mengasuh sepupu, menggambarkan kedekatan dengan kehidupan masyarakat awam. Aksen dan kepribadiannya yang unik pun menjadi salah satu poin yang menarik penonton. Rupanya hal-hal tersebutlah yang dulunya membuat BBC tertarik untuk menawarinya program memasak di televisi.

Sebagai pemuda yang lahir di Desa Clavering, Essex, budaya kuliner menjadi hal yang tidak asing bagi Jamie. Dia tumbuh di lingkungan yang dekat dengan pub milik orang tuanya, yakni The Cricketers. Dikutip Hello!, di pub ini Jamie kecil sudah mulai membantu kecil-kecilan dan bereksperimen dengan kompor milik ibunya saat dia tidak melihat. Ini menjadi semacam pelatihan awal yang berguna saat dia bersiap memasuki Westminster Catering College.

Tidak berapa lama kemudian, Jamie muda mulai bekerja di beberapa restoran bergengsi di Inggris dan Eropa lainnya. Dia pernah bekerja sebagai pastry chef di restoran Neal Street Antonio Carluccio. Lalu, dia pun menjadi koki di sebuah restoran London bergengsi setelah Pat Llewelyn, produser acara memasak di televisi Two Fat Ladies, menghubunginya setelah melihat aksinya dalam sebuah film dokumenter tentang Riverside Cafe.

Di sinilah BBC mulai memperhatikannya dan menawarinya membintangi The Naked Chef. Acara ini tidak hanya sukses besar, tetapi juga membuat buku masaknya menjadi buku dengan penjualan terbaik nomor satu di Inggris. Berkat acaranya ini, perdana menteri (PM) kala itu, Tony Blair, memintanya menyiapkan makan malam dengan tema yang pas untuk pertemuan dengan rekan PM Italia. Hasilnya sangat memuaskan, PM Blair dan dia mendapatkan tawaran menjadi food star, yakni menjadi koki di rumah sakit di Inggris, tetapi dia menolaknya. Dia juga menolak terlibat dalam iklan produk Nestle maupun Coca-Cola. Namun Jamie mengiyakan kontrak promosi dengan supermarket pro-organik Sainsburys.

Dari sini, hidup Jamie mulai berubah. Semakin banyak tawaran yang datang kepadanya. Dikutip The Sun, dia pun membuat film dokumenter berjudul Jamie's Kitchen yang mengudara di Channel 4. Acara yang diluncurkan pada 2002 ini diikuti 15 anak muda yang kurang beruntung saat Jamie mencoba melatih mereka sebagai koki untuk bekerja di restoran barunya, Fifteen. Pada Juni 2003, Oliver dianugerahi penghargaan MBE untuk jasanya di industri perhotelan. Saat ini restoran tersebut masih berjalan sebagai organisasi nirlaba yang melatih koki muda. Fifteen Foundation memiliki waralaba di Amsterdam, Cornwall, dan Melbourne.

 BACA JUGA:

Anak Milenial Jangan Malu Bertani untuk Kembangkan Hasil Pangan Khas Indonesia

Perhatikan Masalah Sosial

Seusai mendapat tempat di panggung internasional, Jamie tetap memperhatikan masalah sosial di sekitarnya, salah satunya masalah jajanan anak di sekolah. Karena itu, pada 2005, dia memprakarsai sebuah kampanye yang awalnya disebut Feed Me Better untuk mengarahkan anak-anak di sekolah Inggris membuat makanan sehat dan menghindari junk food. Kampanye ini pun akhirnya mendapat dukungan Pemerintah Inggris. Untuk mendukung kampanye ini, Jamie meluncurkan serial Jamie's Dinners yang sangat sukses.

Berkat upayanya, pemerintah berjanji menghabiskan 280 juta poundsterling untuk jajanan yang sehat di sekolah selama tiga tahun ke depan. Jamie pun terpilih sebagai tokoh politik paling mengilhami, Most Inspiring Political Figure of 2005. Setelah itu, dia mulai menyoroti masalah di industri perunggasan. Dia pun meluncurkan Jamie's Fowl Dinners. Berkat acara ini, supermarket melaporkan kenaikan penjualan ayam organik dan ayam buras secara besar-besaran. Pada 2008, Jamie mencoba mewujudkan impian lainnya, yakni membuka restoran high-end pertamanya, yakni Jamie's Italian di Oxford.

Dia juga berhasil memenangkan TED Prize di ajang TED Talk pada 2010. Setelah itu, Jamie semakin sibuk di dunia off air, mulai memberikan kelas kursus memasak hingga seminar tentang masakan di berbagai negara.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ndr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini