Share

Tiga Orang Meninggal Usai Makan Daging Penyu, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Agregasi Antara, Jurnalis · Senin 12 Maret 2018 19:09 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 12 298 1871655 tiga-orang-meninggal-usai-makan-daging-penyu-begini-penjelasan-ilmiahnya-Z6Fg5qGXur.jpg Ilustrasi. Wisatawan bermain dengan penyu di Pulau Liukang Loe, Bulukumba, Sulsel (Foto: Antara)
A A A

PADANG - Pakar gizi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, Dr Masrul mengatakan daging penyu berpotensi terkontaminasi seperti logam berat sehingga bisa mengakibatkan keracunan bagi yang mengonsumsinya.

"Di laut, penyu hidup berpindah-pindah dan berumur panjang sampai ratusan tahun sehingga berpotensi kontak dengan perairan yang tercemar dalam jangka waktu yang lama sehingga makanan yang dikonsumsi penyu juga tercemar," jelasnya di Padang, Senin (12/3/2018).

Ia menyampaikan hal itu menanggapi belasan warga Desa Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai keracunan usai mengonsumsi daging penyu beberapa waktu lalu, dan tiga diantaranya meninggal dunia.

Ia menyebutkan memang tidak semua penyu bisa menimbulkan masalah kesehatan, namun ada beberapa yang kemungkinan dikonsumsi dan terdapat zat-zat yang berakibat fatal bagi manusia. "Demi kesehatan, lebih baik masyarakat tidak mengonsumsi penyu," ujarnya.

Selain dilarang mengonsumsi penyu karena satwa dilindungi, ia berpandangan satwa tersebut juga tidak direkomendasikan secara kesehatan karena zat-zat yang bisa saja terkandung dalam dagingnya.

(Baca Juga: Nelayan Ini Tolak Rp20 Juta Demi Bebaskan Penyu)

Namun untuk mengetahui lebih rinci, sebutnya harus dilakukan penelitian terlebih dahulu baik dari universitas maupun lembaga penelitian berkompeten lainnya. "Ke depan ini menjadi bahan juga bagi kami, karena kejadian di Mentawai juga terjadi pada 2012," tambahnya.

Sebelumnya belasan warga Desa Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kabupaten Kepulauan Mentawai keracunan setelah mengkonsumsi daging penyu pada 19 Februari 2018. Tiga warga meninggal dalam keracunan itu, dua orang merupakan balita.

(Baca Juga: Enggak Usah Jauh-Jauh, di Jakarta Ada Penangkaran Penyu Lho!)


Salah seorang tim dari BPBD Mentawai, Galor Anas menjelaskan saat itu suku Samalei yang berada di Taileleu sedang menyelenggarakan sebuah pesta. Keesokan harinya sebagian warga di kampung itu, sekitat 95 orang yang turut konsumsi, kata Galor, mulai mengalami pusing, sakit tenggorokan, lemas, sakit perut.

(Baca Juga: Kabar Gembira, 30.000 Ekor Penyu Hidup di Alam Liar Sumatera Barat)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini