Share

Nyamuk Demam Berdarah Tingkatkan Risiko Stroke, Kok Bisa?

Dewi Kania, Jurnalis · Rabu 14 Maret 2018 15:32 WIB
$detail['images_title']
Nyamuk aedes aegypti (Foto: Shutterstock)

JANGAN abaikan gigitan nyamuk demam berdarah yang memang dikenal mematikan. Belakangan ini, muncul studi bahwa gigitan nyamuk itu sebabkan pasien mengidap stroke.

Nyamuk demam berdarah aedes aegypti menjadi musuh manusia sejak lama. Pasiennya harus segera diobati agar tidak menyebabkan risiko kematian.

Studi baru dari Medical University Hospital di Taiwan menyebutkan, saat orang kena gigitan nyamuk berdarah, tubuhnya rentan mengalami infeksi. Tak cukup itu, setelah dua bulan digigit, serangan stroke mengancam.

Para ahli mengatakan, setiap dokter di daerah endemik demam berdarah harus tahu hubungan kenapa nyamuk itu memicu stroke. Rupanya karena demam berdarah dengue, pasien memiliki defisit neurologis yang terjadi seketika.

"Pasien demam berdarah dengue hubungannya erat dengan stroke. Maka dokter di daerah endemik harus menyadari hubungan ini," ujar Kepala Peneliti Chia-Hung Kao dari China Medical University Hospital di Taiwan, dilansir Zeenews, Rabu (14/3/2018).

  (Baca Juga: Kayu Manis Ampuh Usir Bau Mulut, Juga 5 Bahan Alami Lainnya)

Dijelaskan lebih lanjut, stroke merupakan komplikasi neurologis demam berdarah yang parah. Memang selama ini hanya ada beberapa laporan kasus di berbagai belahan dunia.

Hung Kao menjelaskan, kejadian dan faktor risiko stroke pada pasien dengan demam berdarah sebelumnya sulit dijelaskan. Karena itu, ada sebuah penelitian kohort retrospektif berbasis populasi. Gunanya tentu untuk menyelidiki risiko stroke pada pasien dengan demam berdarah.

Adapun penelitian yang dipublikasikan di Canadian Medical Association Journal itu melibatkan 13.787 pasien. Rata-rata responden berusia antara 31 tahun dan tahun. Mereka pernah mengalami demam berdarah dengue antara tahun 2000 dan 2012.

Hasil studi ini menunjukkan, pasien demam berdarah dengue, pada saat jangka panjang mereka menderita stroke. Risiko stroke sebesar 2,49 kali dalam dua bulan pertama, setelah mereka mengalami infeksi demam berdarah dengue.

 (Baca Juga: Trik Bikin Istri Liar di Ranjang dan Orgasme Berkali-kali)

"Temuan kami dapat membantu evaluasi risiko klinis dan dapat menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut, mengenai patogenesis stroke yang terkait dengan demam berdarah," imbuhnya.

Sementara itu, demam berdarah adalah infeksi virus nyamuk, yang menginfeksi setidaknya 100 juta orang setiap tahun, di seluruh dunia. Sekira 4 miliar orang berisiko terkena penyakit ini. Termasuk pasien yang pernah menderita demam berdarah dengue, dengan risiko perdarahan spontan, kegagalan organ dan kematian.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(tam)