Share

Kutipan Stephen Hawking yang Paling Diingat Dunia, Salah-Satunya Tentang Kematian

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis · Kamis 15 Maret 2018 12:52 WIB
$detail['images_title']
Stephen Hawking semasa hidup (foto: Scienceabc)

WALAU terperangkap di dalam tubuh yang menderita motor neurone disease -atau kondisi yang tidak biasa yang mempengaruhi otak dan saraf- Profesor Stephen Hawking tidak berhenti membantu kita semua untuk memahami jagat raya.

Fisikawan yang terkenal di seluruh dunia ini meninggal dunia pada usia 76 tahun, di kediamannya di Cambridge, Inggris, hari Rabu 14 Maret lalu, mewariskan kutipan-kutipan yang akan selalu diingat warga dunia.

Profesor Hawking -yang pernah tampil dalam seri komedi sains, The Big Bang Theory, hidup di kursi roda dan tidak bisa berbicara namun tetap menyampaikan pikiran-pikirannya dengan menggunakan alat bantu suara.

Berikut beberapa kutipannya yang penting, mulai dari landasan keberadaan jagat raya sampai kelemahan dari menjadi orang tenar.

Tentang lubang hitam (black hole): "Einstein salah ketika mengatakan 'Tuhan tidak bermain dadu'. Dengan mempertimbangkan lubang hitam maka Tuhan bukan hanya main dadu namun kadang juga membuat kita bingung dengan melempar lubang-lubang hitam yang tidak bisa dilihat." - The Nature Of Space And Time, terbit 1996.

Tentang landasan keberadaan jagat raya: "Jika kita menemukan jawabannya, akan menjadi kemenangan akhir bagi akal manusia -karena kita akan menjadi tahu akal Tuhan." - A Brief History Of Time, terbit 1988.

Tentang Tuhan: "Tidak perlu meminta Tuhan agar menyalakan kertas pemicu api untuk menjalankan jagat raya." - The Grand Design, terbit 2010. (Kutipan ini untuk mendukung argumentasinya bahwa 'karena ada gravitasi, jagat raya bisa dan akan menciptakan dirinya sendiri dari sesuatu yang tidak ada")

Tentang keberhasilan komersial: "Saya ingin buku-buku saya dijual di toko-toko buku di bandara." -Wawancara dengan The New York Times, Desember 2004.

Kutipan menyangkut kehidupan

Tentang ketenaran: "Kelemahan dari ketenaran saya adalah saya tidak bisa pergi ke manapun di dunia tanpa dikenali. Tidak cukup bagi saya untuk menggunakan kaca mata hitam dan rambut palsu. Kursi roda ini membuat saya dikenal." - Wawancara dengan TV Israel, Desember 2006.

Tentang dunia yang tidak sempurna: "Tanpa ketidaksempurnaan, Anda atau saya tidak akan ada." - Program TV: On Into The Universe With Stephen Hawking, The Discovery Channel 2010.

Tentang eutanasia: "Korban seharusnya mendapat hak untuk mengakhiri hidupnya. Namun saya kira itu kesalahan besar. Seberapa buruk pun tampaknya hidup, tetap selalu ada yang bisa kita lakukan dan berhasil untuk itu. Selama masih ada hidup, ada harapan." - People's Daily Online, Juni 2006.

Tentang kemungkinan kontak antara manusia dan alien: "Saya kira itu akan jadi bencana. Mahluk luar angkasa itu jauh lebih maju daripada kita. Sejarah tentang pertemuan ras yang amat maju dengan orang yang lebih primtif di planet ini adalah tidak menyenangkan walau dari spesies yang sama. Saya kira kita harus tetap rendah diri." - Program TV: In Naked Science: Alien Contact, The National Geographic Channel 2004.

Tentang didiagnosa dengan motor neurone disease: "Mimpi saya turun ke titik nol ketika berumur 21 tahun. Sejak saat itu, semuanya adalah bonus." - Wawancara dengan The New York Times, Desember 2004.

Tentang kematian: "Saya sudah hidup dengan kemungkinan mati muda selama 49 tahun terakhir. Saya tidak takut dengan kematian tapi saya tidak buru-buru mau mati. Saya punya banyak hal yang ingin saya lakukan dulu." -Wawancara dengan The Guardian, Mei 2011.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sekilas Stephen Hawking

Pria yang gemar bercanda ini menjadi terkenal sebagai duta besar sains yang selalu berupaya agar karya-karyanya bisa dimengerti oleh khalayak umum. Bukunya yang berjudul A Brief History of Time tidak diduga menjadi buku laris walau tidak jelas berapa banyak sebenarnya orang yang membacanya sampai habis. Dia tampil dalam beberapa acara seri TV populer dan suaranya -dengan alat bantu- beberapa kali direkam.

Stephen William Hawking lahir di Oxford pada 8 Januari 1942. Ayahnya, seorang peneliti biologi, pindah ke London bersama ibunya untuk menyelamatkan diri dari pengeboman Jerman. Tumbuh berkembang di London dan St Albans, dia meraih gelar sarjana fisika dari Universitas Oxford dan melanjutkan penelitian tentang kosmologi di Universitas Cambridge.

1
2