Share

Potensi Wisata Tinggi, Ini Tantangan Pariwisata Maluku Tenggara

Tiara Putri, Jurnalis · Senin 19 Maret 2018 10:32 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 19 406 1874652 potensi-wisata-tinggi-ini-tantangan-pariwisata-maluku-tenggara-e5mRt7gVeg.jpg Gua Hawang di Maluku Tenggara (Foto: Tiara Putri/Okezone)

POTENSI pariwisata alam di Indonesia bagian timur terbilang tinggi namun sayang belum dapat digali lebih dalam. Salah satunya ada di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku.

Di sana terdapat sejumlah objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, sebut saja Pantai Ngurbloat, Kawasan Pulau Sepuluh, Goa Hawang, Bukit Masbait, dan masih banyak lagi.

Walau begitu, dari segi aksebilitas masih banyak kekurangan yang harus terus diperbaiki termasuk perluasan bandara. Menurut Bupati Maluku Tenggara, Samuel Risembessy, perluasan itu dapat membuat pesawat berbadan besar masuk ke daerahnya. Ya, selama ini memang hanya pesawat berbadan kecil yang bisa mendarat di Bandara Karel Sadsuitubun, Langgur.

"Kami tengah bekerjasama dengan Kementerian Perhubungan untuk memperpanjang runway 150 meter, dari yang tadinya 2350 meter menjadi 2500 meter. Selain itu kami telah berhasil mendatangkan maskapai Sriwijaya dari Makassar bulan lalu dan rencananya maskapai Batik Air juga akan membuka rute penerbangan ke Langgur," ungkap Samuel dalam audiensi bersama para media, Jumat, 16 Maret 2018.

(Gua Hawang, foto: Tiara/Okezone)

 (Baca Juga: Mencengangkan, di Desa Terpencil Ini Lebih Banyak Boneka daripada Manusia)

Selain perluasan, rencananya juga akan ditambah sejumlah fasilitas di bandara. Tak hanya dari segi aksebilitas, untuk semakin mengenalkan potensi wisata di Maluku Tenggara, pemerintah daerah juga gencar melakukan promosi. Salah satunya dengan cara menggelar Press Tour yang digagas oleh Dinas Pariwisata Maluku Tenggara.

Kegiatan itu bekerja sama dengan Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata dan membawa sejumlah media cetak, online, dan TV untuk mengunjungi serta mengeksplorasi berbagai obyek wisata menarik pada 14-17 Maret 2018 lalu.

Usaha lain yang dilakukan adalah menggelar event yang mampu mendatangkan wisatawan terutama dari mancanegara. Tahun lalu Dinas Pariwisata Maluku Tenggara menggelar Bali Kei Archipelago Festival (BKAF) dan Festival Meti Kei. Rencananya tahun ini akan dilaksanakan Wonderful Sail 2018 yang berlangsung tanggal 23-27 Juli 2018. Event-event itu diharapkan dapat memperpanjang lama tinggal wisatawan yang datang. Sekadar informasi, pada event Wonderful Sail yang digelar tahun lalu berhasil mendatangkan 70 kapal. Tahun ini diharapkan kapal yang datang mencapai 100.

  (Baca Juga: 11 Ekor Komodo Anakan Jadi Penghuni Baru Kebun Binatang Surabaya)

(Suvenir khas Maluku, foto: Tiara/Okezone)

Dari segi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman), jumlahnya memang terus mengalami peningkatan. Di akhir tahun 2017 tercatat lebih dari 1.000 orang wisman datang berkunjung dari yang sebelumnya hanya sekira 200 orang. Tahun ini pemerintah daerah menargetkan jumlah kunjungan lebih dari 2.000 wisman. Untuk mencapai target tersebut tentu diperlukan sejumlah usaha, terlebih banyak tantangan yang harus dihadapi.

Tantangan tersebut antara lain keadaan alam untuk berwisata yang tidak bisa diprediksi, kesediaan telekomunikasi atau provider yang sangat terbatas, amenitas yang masih minim, akses menuju pulau-pulau yang hanya mengandalkan speed boat dan kapal nelayan sehingga waktu tempuh cukup lama, sampah di destinasi wisata, serta SDM pariwisata yang kurang mendapatkan pelatihan. Belum lagi terbatasnya dana APBD untuk perbaikan infrastruktur.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(tam)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini