KUE sorabi, mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Jawa Barat. Ya, penganan berbentuk bulat yang berbahan dasar tepung beras ini mungkin sudah menjadi kuliner khas yang melegenda.
Biasanya, kuliner khas Jawa Barat ini disajikan dengan gula aren yang dicairkan (kinca) sebagai sausnya. Terkadang, ada juga yang lebih suka menyantapnya secara original.
Seiring dengan perkembangan zaman, penganan sorabi juga turut berkembang. Bahkan, ada sebagian dari para pedagangnya sengaja memodifikasi tampilannya. Tak heran, jika saat ini sorabi bisa dinikmati dengan berbagai varian rasa. Bahkan, penyajiannya juga sudah semakin menarik.
BACA JUGA:
5 Moment Seksi Mia Khalifa Bersama Makanan, Intip Foto-fotonya
Berbicara kreatifitas, Di Kabupaten Karawang, tepatnya di Kampung Kali Jaya RT 04/09, Desa Rengasdengklok Utara, Kecamatan Rengasdengklok, ada seorang pedagang yang cukup piawai memodif sorabi menjadi makanan yang 'Ngangenin'.
Sejak zaman nenek moyang, tampilan sorabi mungkin begitu-begitu saja. Yakni berwarna putih polos dengan hiasan hitam bekas tungku pembuatan di bawahnya. Tapi, pedagang di Karawang ini justru mengubah tampilan sorabi menjadi berwarna hijau.
Sorabi hijau Rengasdengklok, begitulah sebutan untuk kuliner khas ini. Nama tersebut, disesuaikan dengan warnanya yang hijau cerah. Sehingga, hanya dengan melihat warnanya setiap orang ingin mencicipi penganan tersebut.
Adalah Maat Kasim (60) sang inisiator kuliner tersebut. Dirinya tak menyangka hidupnya akan sukses secara finansial hanya karena berjualan surabi. Lelaki dengan enam anak ini, awalnya berkehidupan cukup sulit. Berbagai profesi sudah dia lakoni, dari mulai pedagang asongan, pedagang buah, pedagang ketupat dan tukang ojek sudah dijalaninya.
Namun, pada 1995 kondisi ekonomi keluarganya berubah drastis atau saat Kasim mulai melirik peluang usaha makanan rakyat yakni menjadi penjual sorabi hijau. Dia mengaku, memiliki resep sorabi hijau sejak usia sembilan tahun.
Dia pun sedikit bercerita soal perjalanan usahanya ini. Awalnya, dulu di lingkungan rumahnya banyak bermukim warga keturunan China (encek). Dari orang China itulah, Kasim diberi resep sorabi hijau.
"Orang China itu, sering membuat sorabi. Tapi, hanya untuk konsumsi sendiri. Karena, sering melihat proses pembuatannya, saya mencobanya sendiri. Ternyata, hasilnya sangat menggembirakan,"ujar Kasim, saat ditemui di kediamannya, belum lama ini.
Menurut dia, sorabi hasil karyanya ini sering juga disebut dengan surabi kuntilanak. Mengingat, sebelumnya letak warung sorabi hijau Kasim berada di areal tempat pemakaman umum (TPU). Akan tetapi, saat ini lokasinya pindah, yakni berhadap-hadapan dengan TPU tersebut.
BACA JUGA:
Lagi Ngehits Ayam Goreng Saus Telur Asin, Bikin Sendiri Yuk
Kasim mengaku, pelanggan sorabinya ini dari mulai kalangan rakyat sampai pejabat bahkan konglomerat. Tak hanya itu, sorabi hijau ini sampai juga ke Singapura, Jepang, Malaysia, Hongkong, bahkan Amerika Serikat.
Sorabi hijau ini sendiri, memiliki dua rasa yakni rasa gula aren dan gula durian. Soal rasa, Kasim sangat menjaganya. Bahkan, dia tak takut bersaing dengan pedagang lainnya. Karena rasanya yang sangat khas inilah, Kasim mempopulerkan penganannya ini sebagai Raja Surabi Hijau Khas Rengasdengklok.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya