Share

Kapan Berat Badan Turun Setelah Memulai Diet?

Agregasi Hellosehat.com, Jurnalis · Jum'at 23 Maret 2018 10:15 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (shutterstock)

JAKARTA - Bagi Anda yang sedang berusaha menurunkan berat badan, mungkin sering bertanya-tanya kapan berat badan bisa turun? Kapan IMT (indeks massa tubuh) bisa masuk dalam kategori ideal? Nah, apakah Anda sudah tahu jawabannya sampai sekarang? Tenang saja, jika Anda masih bertanya-tanya kapan berat badan turun setelah mulai diet, simak ulasan yang dilansir dari hellosehat.com berikut ini.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga berat badan turun?

Sayangnya, tidak ada jawaban yang pasti mengenai seberapa cepat berat badan turun akan terlihat. Menurut Robbie Clark, seorang ahli gizi olahraga, tidak ada perhitungan pasti mengenai hal ini. Sebab setiap orang berbeda-beda, termasuk respon tubuh mereka terhadap olahraga yang dilakukan. Kecepatan metabolisme orang juga berbeda-beda sehingga sulit membuat patokan berapa cepat harusnya berat badan itu turun.

Beberapa orang yang sudah mulai berolahraga rutin 3 kali seminggu dan membatasi kalori mungkin bisa kehilangan 1 kilogram dalam 1,5 hingga 2 minggu setelah mulai diet. Namun, banyak juga yang tidak seperti ini, sehinggga ukuran ini tidak bisa dijadikan patokan.

Sebenarnya, penurunan berat badan yang ideal setiap minggu berkisar antara 0,5 sampai 1,5 kilogram. Jadi dalam waktu sebulan, diharapkan berat badan turun 2-5 kilogram. Tidak disarankan untuk langsung menurunkan berat badan secara ekstrem, misalnya 10 hingga 20 kilogram per bulan. Ini justru akan berdampak buruk bagi kesehatan Anda.

Beberapa faktor yang memengaruhi seberapa cepat perubahan akan terjadi

1. Faktor olahraga

Orang yang sama-sama melakukan olahraga 3 kali seminggu belum tentu mengalami penurunan berat badan yang sama persis. Ini semua tergantung durasinya tiap latihan, intensitas latihan, dan juga jenis latihan olahraga yang dilakukan. Maka dari itu, olahraga sulit dijadikan penentuan seberapa cepat berat badan turun.

2. Faktor biologis

Bicara soal kondisi biologis tentu tidak jauh-jauh dari metabolisme tubuh. Tubuh harus menjalankan fungsi dasar (bernapas, berpikir, mengalirkan darah, dan lain-lain) yang akan menggunakan 50-70 persen kalori dalam tubuh. Tingkat di mana tubuh Anda menggunakan kalori atau energi untuk fungsi dasar tubuh saat istirahat ini disebut tingkat metabolisme basal atau basal metabolic rate (BMR).

Karena metabolisme setiap orang berbeda-beda, maka kecepatan berat badan turun setelah mulai diet pun akan beda juga antara satu orang dan lainnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

3. Faktor asupan gizi

Asupan gizi Anda juga menjadi faktor yang penting. Idealnya, agar berat badan turun kurangi 500-1.000 kalori per hari. Misalnya Anda biasa makan nasi 200 gram setiap kali makan, Anda bisa menguranginya menjadi 100 gram, dari situ Anda telah mengurangi 175 kalori dari yang biasanya Anda makan.

Pada kenyataannya, tidak semua orang akan patuh terhadap dietnya atau bahkan melakukan hal yang salah saat mengurangi makan. Ada yang menganggap sudah mengurangi makan, tapi masih saja minum minuman tinggi kalori (es teh manis atau soda misalnya).

Ada juga orang yang memaksakan diri untuk memotong kalori terlalu banyak, misalnya 1.400 kalori. Jadi mungkin saja berat badan turun dengan cepat, tapi tidak akan bertahan lama karena tubuh kekurangan nutrisi penting. Inilah yang membuat kecepatan turunnya berat badan berbeda-beda bagi setiap orang.

4. Kondisi stres

Menurut dr. Pamela Peeke dalam laman Prevention, stres bisa menghambat proses berat badan turun atau bahkan malah menambahkan berat badan. Setiap kali Anda stres, otak akan melepaskan hormon adrenalin. Hormon ini membuat tubuh cenderung menyimpan energi (kalori) lebih besar dalam tubuh.

Pada saat yang sama, tubuh Anda juga mengalami lonjakan kortisol, yang memberi tahu tubuh Anda untuk segera mengisi energi meskipun Anda belum banyak menggunakan kalori dalam tubuh. Akibatnya Anda jadi lapar, bahkan sangat lapar. Tubuh akan terus memompa kortisol selama stres berlanjut. Anda pun jadi ngidam makanan manis, asin, dan tinggi lemak untuk merangsang otak melepaskan zat kimiawi otak yang menimbulkan efek senang dan menurunkan ketegangan.

Nah, pada orang yang sedang mengalami stres, penurunan berat badan pun akan semakin sulit dilakukan. Dibutuhkan waktu lebih lama lagi untuk menurunkan berat badan karena kondisi stres yang dialaminya.

Jalani prinsip ini saja, berat badan pasti akan turun

Tidak usah khawatir menunggu hasil penurunan berat badan Anda, yang jelas untuk menurunkan berat badan lakukan hal berikut:

  • Realistis dengan target diet Anda.
  • Minum air putih setengah jam sebelum makan.
  • Olahraga secara teratur, setidaknya 3 kali seminggu.
  • Kurangi makanan sumber karbohidrat yang tinggi akan gula sederhana.
  • Perhatikan porsi makan Anda.
  • Gunakan piring yang lebih kecil dari biasanya.
  • Makan makanan Anda dengan perlahan dan fokus saat waktu makan.
  • Hindari minuman manis atau yang mengandung kalori kosong.
1
2