Share

Transportasi Umum, Tempat Paling Berpotensi Sebarkan TBC

Koran SINDO, Jurnalis · Senin 26 Maret 2018 16:48 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (shutterstock)

JAKARTA - Menurut data World Health Organization (WHO) yang baru-baru ini dikeluarkan pada bulan Januari 2018, tuberkulosis merupakan 10 besar penyakit menular yang paling banyak menyebabkan kematian di seluruh dunia. Pada tahun 2016, sebanyak 10,4 juta orang di seluruh dunia telah tertular penyakit tuberkulosis dan 1,7 juta orang di antaranya meninggal dunia. Indonesia, India, China, Filipina, Pakistan, Nigeria, dan Afrika Selatan merupakan tujuh negara berkembang yang menyumbang 64% total penyebaran tuberkulosis di seluruh dunia.

Data WHO juga menyatakan bahwa jumlah kasus tuberkulosis di Indonesia sendiri telah mencapai 1,6 juta orang selama tahun 2016, dengan estimasi 100.000 kematian per tahunnya. Dengan demikian, terdapat 273 kasus kematian per hari atau 11 kematian setiap jam akibat tuberkulosis. Transportasi umum, khususnya pada commuter line dianggap sebagai salah satu lingkungan yang memiliki potensi terjadinya penyebaran tuberkulosis yang sangat cepat.

“TBC ditularkan melalui udara. Percikan ludah atau dahak yang dikeluarkan menjadi media penularan yang sangat cepat. Penularan TBC melalui udara akan sangat rentan terjadi di ruang publik seperti stasiun,” kata dr. Anung Sugihantono, M.Kes., Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dari berbagai penelitian, lanjutnya, akan ada puluhan ribu kuman yang keluar dari batuk dan bersin, oleh karena itu gunakan masker bagi penderita dan tetap berperilaku hidup bersih dan sehat.

Yunadi Aulia Desmawan, Business Manager Consumer Health Care Division, PT 3M Indonesia menambahkan, untuk mengurangi risiko penularan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penggunaan respirator N95 sangat disarankan sebagai upaya yang untuk melindungi masyarakat terkena virus yang kini sedang meningkat, yakni virus tuberkulosis. “Kami menyarankan pemakaian respirator N95 digunakan oleh masyarakat, baik pasien tuberkulosis untuk mencegah terjadinya penularan kepada orang lain, serta melindungi masyarakat umum dari tertularnya virus tersebut. Khususnya ketika masyarakat sedang beraktivitas di area terbuka,” bebernya.

3M Indonesia melalui brand NexcareTM, menghadirkan respirator N95 yang dilengkapi oleh teknologi 3 (tiga) lapisan. Diantaranya lapisan luar yang 95% filter efisiensi terhadap partikel udara padat dan aerosol cair, filter elektrostatis yang dapat membantu bernafas lebih mudah dan tidak panas, serta lapisan dalam yang nyaman bersentuhan dengan kulit.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ris)