DI zaman yang serba canggih dan instan, hal-hal yang dianggap kuno dan ribet sering diabaikan. Termasuk membuat bordir manual yang sudah lama ditinggalkan, karena beralihnya masyarakat ke desain bordir digital (komputer).
Melihat bordir manual yang kurang dilirik, desainer Vielga Wennida owner dari Roemah Kebaya ini, justru menggalakkan agar bordir manual bisa kembali diminati masyarakarat Indonesia. Tentu saja gebrakan Vielga ini, ditunjukkan dengan mengangkat tema Swings Flowers dalam acara Indonesia Fashion Week 2018 yang diselenggarakan di JCC, Senayan, Jakarta.
Sekarang banyak bordir komputer yang kaku dan membuat orang-orang berpikir tidak mau melanjutkan tukang bordir. Padahal bordir itu kerajinan tangan asli indonesia. Sayang sekali kalau tidak dilestarikan dan beralih ke komputer (digital).
"Makanya saya angkat Swings Flowers, tentang bunga-bunga yang dibuat dengan bordiran tangan asli, jadi saya menonjolkan bordiran tangan hasilnya tuh halus banget jika dibandingkan dengan komputer," ungkap Vielga kemarin.
Di ajang IFW, Vielga membawakan 12 koleksi menonjolkan warna-warna bunga bold pastel, dengan bahan organdi dan lace. 12 karya Vielga ini dibungkus dengan model semi-formal dan formal. Sedangkan untuk bawahannya, ia prefer dengan kain nusantara, sedangkan atasannya diperoleh sutra asal Garut.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren)