Share

Lestarikan Lingkungan, Balai Taman Nasional Bunaken Angkut 200 Karung Sampah

Agregasi Koran Sindo, Jurnalis · Kamis 05 April 2018 18:26 WIB
https: img.okezone.com content 2018 04 05 406 1882673 lestarikan-lingkungan-balai-taman-nasional-bunaken-angkut-200-karung-sampah-z2DQeRN17q.jpg 200 karung sampah diangkut dari Pantai Pulau Bunaken (Foto: KoranSindo)

Balai Taman Nasional Bunaken berhasil mengangkut 200 karung sampah dengan berat rata-rata 4-5 kg yang dikumpulkan di Pantai Pulau Bunaken.

Berat sampah tersebut kurang lebih 1 ton. Sampah yang didominasi plastik diangkut ke daratan dengan menggunakan perahu untuk ditempatkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manado. Koordinator Resort Bunaken, Taman Nasional Bunaken Frans Motto mengatakan, permasalahan utama di Bunaken adalah sampah, seolah-olah ini menjadi hal klasik. Pihaknya berupaya melakukan kegiatan pembersihan pantai secara rutin. Upaya ini, katanya, juga dilakukan Pemerintah Kota Manado melalui Kecamatan Bunaken Kepulauan dengan dibantu dive center di wilayahnya masing-masing.

”Kita ketahui bersama bahwa Bunaken merupakan barometer wisata bahari di Sulawesi Utara, pusat keanekaragaman hayati di bibir Pasifik, ikon ini selayaknya kita jaga dengan melakukan pengambilan sampah yang masuk ke kawasan,” ujarnya, kemarin.

Kata dia, apa yang dilakukan semoga memberikan edukasi berharga kepada warga agar selalu menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. ”Kepada para pemangku kepentingan, baik pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha wisata agar bersama-sama mengampanyekan kebersihan lingkungan. Bunaken memberikan dampak nyata dalam perkembangan perekonomian sehingga kelestariannya harus kita jaga,” kata Motto.

Kepala SPTN Wilayah I, Arma Janti, menyampaikan selama pengumpulan sampah untuk dibawa ke daratan utama Sulawesi diangkut dalam 2 trip melalui laut dengan kapal patroli wisata dari Pulau Bunaken dan bersandar di Dermaga Tiwoho. Selanjutnya dengan mobil patroli darat, sampah-sampah itu dibawa ke TPA di Kota Manado. Sampah di Bunaken umumnya merupakan dampak kiriman dari bagian daratan ke perairan kemudian terbawa arus.

Jika dikumpulkan, sampah-sampah plastik ini per hari bisa mendapatkan lima karung di perairan. Akan tetapi, volume sampah akan meningkat dalam kondisi hujan atau cuaca ekstrem, dengan jenis sampah beragam mulai dari kayu gelondongan, plastik, kaleng dan lainnya.

”Sampai bulan April kami telah memobilisasi sampah dari Bunaken lebih dari 3 ton, sebenarnya sampah tersebut dapat diolah kembali menjadi sesuatu bersifat ekonomis sehingga dapat memberikan nilai tambah pada masyarakat,” katanya. Apalagi pada tahun 2018 ini Bunaken menjadi role model dalam penanganan sampah. ”Semoga instansi terkait dapat berupaya menemukan teknologi tepat guna dalam penanganan sampah di Taman Nasional Bunaken,” kata Arma Janti.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(hel)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini