Share
Advertisement

Facebook: Banyak Pengguna Belum Mengganti Aturan Privasi

Nur Chandra Laksana , Jurnalis-Senin 16 April 2018 18:22 WIB
Logo Facebook (Sumber : Pexels)
Logo Facebook (Sumber : Pexels)
A
A
A

JAKARTA - Bagi sebagian besar orang di dunia, skandal Cambride Analityca merupakan hal yang sangat mengejutkan. Mereka pun menuntut kepada pihak Facebook untuk membereskan kasus yang melibatkan lebih dari 87 juta korban tersebut.

Bahkan, kampanye #DeleteFacebook muncul di berbagai media sosial sebagai bentuk protes, lantas adakah perubahan yang terjadi setelah semua gerakan ini terjadi?

Sayangnya, hal tersebut masih belum ada dampak nyatanya. Meski pihak Facebook telah memberikan kemudahan bagi para pengguna Facebook untuk mengatur privasi mereka, namun hasilnya hampir tidak ada sama sekali.

Baca Juga : Facebook Akui Ambil Data di Luar Pengguna Facebook, Kok Bisa?

“Kami belum melihat perubahan perilaku liar dengan orang-orang yang mengatakan saya tidak akan berbagi data dengan Facebook lagi,” ujar VP solusi pemasaran global Facebook Carolyn Everson, seperti dikutip dari laman Tech Crunch, Senin (16/4/2018).

Everson menambahkan, jika mayoritas pengguna Facebook bahkan tidak mengubah pengaturan mereka di media sosialnya.

Di sisi lain, salah satu analis bernama David Seaburg menyatakan berdasarkan studi yang dilakukan bersama timnya, interaksi pengguna Facebook sama sekali tidak mengendur sama sekali.

"Engagement masih mampu bertahan. Pemasang iklan juga masih bergeming. Menurut saya, pemasukkan Facebook akan memuaskan,” ujar David. “Ini juga bisa menjadi katalis bagi pertumbuhan nilai saham agar terus melambung tinggi."

Carolyn pun setuju dengan David dan menyebutkan pihaknya tidak akan melakukan perubahan model bisnis apapun terkait efek ini. Dan jika ditanyakan mengenai penjualan iklan, Everson mengatakan perusahaannya tidak melihat adanya kerterkaitan antara undang-undang privasi yang lebih ketat dengan pengguna yang memilih untuk keluar dari platform mereka.

Baca Juga : Waspada Data Facebook Digunakan di Pemilu 2019

Sedangkan jika berbicara mengenai hasil pertemuan antara anggota kongres Amerika dan CEO Facebook Mark Zuckerberg adalah dengan membuat undang-unadng privasi yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan privasi konsumen.

Awal pekan ini, dua senator memperkenalkan UU CONSENT, yang akan memberi FTC kemampuan untuk menegakkan peraturan privasi yang ditujukan untuk platform online. Dan setelah mengikuti dengar pendapat Mark Zuckerberg, dua senator lainnya mengumumkan rencana untuk memperkenalkan seperangkat aturan perlindungan privasi mereka sendiri.

Selain itu, Zuck pun setuju untuk bekerja dengan Kongres tentang undang-undang yang akan mengatur platform seperti Facebook. (chn)

(kem)

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Telusuri berita techno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement