JAKARTA - Kementerian Keuangan mencatatkan hingga kuartal-I 2018 belanja subsidi energi mencapai Rp25,3 triliun atau 16,2% dari pagu yang dianggarkan dalam APBN 2018.
Pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi APBN 2018 sebesar Rp156,2 triliun.
Realisasi sampai dengan Maret terdiri dari belanja subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp15,6 triliun atau 3,3% dari APBN. Belanja subsidi listrik sebesar Rp9,6 triliun atau 20,2%.
Baca Juga: Defisit Anggaran Maret 2018 Rp85,5 Triliun, Membaik dari Tahun Lalu
Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menyatakan, belanja subsidi tersebut sudah termasuk utang energi pada tahun sebelumnya.
"Dalam subsidi energi 2018 ini triwulan-I, Kementerian Keuangan sudah membayar tunggakan subsidi tahun sebelumnya Rp9,3 triliun. Untuk BBM dan Elpiji Rp6,3 triliun, ke PLN Rp3 triliun, kewajiban bulanan, bulan 2, dan 3," kata dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Dia mengungkapkan, realisasi subsidi energi pada tahun 2018 ini dipengaruhi beberapa faktor. Antara lain dipengaruhi pergerakkan harga minyak dunia, konsumsi energi bersubsidi di Tanah air.
Baca Juga: Realisasi APBN Kuartal-I Capai Rp419 Triliun
"Juga dipengaruhi bauran energi input tenaga listrik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar," jelasnya.
Sementara itu, belanja subsidi nonenergi mengambil bagian Rp0,02 triliun atau 0,04% pada realisasi Maret.
Untuk diketahui, dalam APBN 2018 belanja subsidi masuk dalam belanja non kementerian dan lembaga (K/L) yang hingga Maret realisasinya mencapai Rp130,8 triliun. Angka ini terdiri dari pembayaran utang Rp68,5 triliun, untuk subsidi Rp25,3 triliun, serta belanja lain-lain Rp400 miliar.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(kmj)
