Share

Diet Berdasarkan Golongan Darah Lebih Cepat Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Tiara Putri, Jurnalis · Senin 16 April 2018 13:31 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Popsugar)

SALAH satu cara untuk hidup sehat adalah mempertahankan berat badan ideal. Maka dari itu, setiap orang disarankan untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Tapi tahukah Anda bila golongan darah turut memengaruhi hal tersebut?

Diet berdasarkan golongan darah memfokuskan pada konsep nutrisi yang dicerna. Sebab proses makanan pencernaan makanan akan berbeda-beda pada setiap orang berdasarkan biokimia di tubuhnya. Diet ini mulai diperkenalkan sejak 1996 oleh dokter naturopati Peter J. D'Adamo. Dalam bukunya Peter menjelaskan bila golongan darah dapat memberikan analisis tentang cara tubuh bereaksi terhadap makanan dan stres, menjelaskan bakteri usus, serta berpotensi memprediksi kerentanan tubuh terhadap penyakit tertentu.

Selain itu, diet berdasarkan golongan darah dapat mengoptimalkan pencernaan dan membantu menurunkan berat badan. Melansir Popsugar, Senin (16/4/2018), berikut diet yang sesuai untuk golongan darah:

Tipe A

Orang dengan golongan darah A dapat mencerna karbohidrat dengan sangat baik. Mereka memiliki kadar asam hidroklorik yang lebih rendah dalam perut sehingga kemampuan untuk mencernanya lebih efisien. Namun mereka jadi lebih sulit untuk mencerna dan memetabolisme protein hewani serta lemak hewani. Mereka disarankan untuk melakukan diet vegetarian karena eliminasi toksin membuat tingkat energi yang lebih tinggi. Mengonsumsi makanan segar dan organik yang dipadukan dengan latihan menenangkan sangat cocok untuk orang-orang golongan darah A.

Tipe B

Orang-orang golongan darah B bisa dikatakan sebagai omnivora. Mereka disarankan untuk memakan daging, susu rendah lemak, biji-bijian, polong-polongan, buah-buahan, dan sayuran. Dengan banyak fleksibilitas makanan, mereka disarankan untuk menghindari ayam, dan menggantinya dengan daging domba dan daging rusa. Selain itu, hindari pula jagung, gandum, soba, lentil, tomat, kacang, dan biji wijen karena dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan memengaruhi proses metabolisme yang dapat menyebabkan retensi cairan, kelelahan, serta hipoglikemia.

Mereka juga disarankan melakukan olahraga intensitas sedang dengan komponen mental seperti hiking atau bersepeda. Hal itu lantaran orang-orang yang memiliki golongan darah B kadar kortisolnya cenderung lebih tinggi ketika stres melanda. Selain itu, tipe ini memiliki kepekaan terhadap lektin spesifik-B pada makanan tertentu sehingga dapat menyebabkan peradangan, dan rentan terhadap virus yang tumbuh lambat serta penyakit autoimun.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tipe AB

Orang dengan golongan darah ini memang langka setidaknya <5% dari populasi. Tipe AB adalah kodominan yang menghadapi manfaat serta tantangan dari Tipe A dan Tipe B. Diet campuran bekerja paling baik untuk mereka. Mereka disarankan untuk mengonsumsi daging domba, susu, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan. Selain itu, mereka juga disarankan untuk lebih sering mengonsumsi makanan porsi guna membantu mengatasi masalah pencernaan karena asam lambung yang rendah. Sebisa mungkin hindari kafein dan alkohol terutama ketika sedang stres. Kombinasi latihan yang menenangkan dan intensitas sedang sangat bagus untuk mereka.

Golongan darah O

Orang-orang dengan golongan darah O dapat dengan mudah mencerna protein dan lemak karena sekresi yang lebih tinggi. Mereka memiliki diet yang berfokus pada daging organik tanpa lemak, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Kelp, seafood, daging merah, kale, dan bayam semuanya bermanfaat bagi mereka dengan golongan darah O.

Mereka disarankan untuk menghindari gandum dan susu karena dapat memicu masalah pencernaan serta kesehatan seperti peradangan dan autoimunitas. Tipe O cenderung menampilkan respon stres yang berlebihan sehingga menyebabkan ketidakseimbangan kimia. Selain itu, kafein dan alkohol juga harus dihindari karena meningkatkan kadar adrenalin serta noradrenalin yang sudah tinggi. Sedangkan untuk olahraga mereka disarankan melakukan latihan intensitas tinggi seperti berlari.

1
2