KOTA MALANG - Kerusuhan yang terjadi pasca-laga Arema FC melawan Persib Bandung setidaknya membuat 220 orang luka-luka. Dari jumlah tersebut, 214 korban sudah pulang.
Hal ini dikatakan General Manager Arema FC Ruddy Widodo saat menjenguk korban di beberapa rumah sakit di Malang.
"Dari 220 korban, 214-nya sudah diperbolehkan pulang. Dan tinggal 6 orang yang menjalani rawat inap," terangnya, Senin (16/4/2018) sore.
Sebanyak enam korban itu masih menjalani rawat inap di tiga rumah sakit berbeda, yakni RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, dan RSUD Syaiful Anwar.
(Kerusuhan suporter. Foto: Antara)
Korban di RSUD Kanjuruhan Kepanjen adalah Leonardo (Aremania Sawojajar), mengalami luka di wajah dan tangan. Selanjutnya korban yang dirawat di RSUD dr. Saiful Anwar Kota Malang adalah Nouval (Aremania Tulungagung), sedang diobservasi dengan dugaan gegar otak.
(Baca juga: Pertandingan Arema Vs Persib Rusuh, Ratusan Korban Luka Dilarikan ke Tujuh Rumah Sakit)
Sebanyak empat korban yang dirawat di RS Wava Husada Kepanjen adalah Muhammad Dimas Arifin (Aremania Arjowinangun), Hafidzah Iqbal (Aremania Tulungagung), Sulastri (Aremania Kromengan) dan Nurfatimatul Zahro (Aremania Turen). Keempatnya dirawat karena terkilir akibat kerusuhan tersebut.
Insiden kerusuhan yang dilakukan Aremania diawali oleh segelintir oknum yang tiba-tiba merangsek memasuki lapangan Stadion Kanjuruhan. Hal itu saat babak kedua memasuki masa injury time di menit ke-92. Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung yang menyebut ada beberapa suporter Aremania yang memasuki lapangan dan melakukan pelemparan.
(Kerusuhan suporter. Foto: Antara)
"Beruntung bisa diredam para petugas. Personel kami langsung bergerak cepat, sebelum terjadi kerusuhan meluas yang tidak diinginkan," ujar Yade Setiawan saat ditemui di Mapolres Malang.
(Baca juga: Kronologi Kericuhan di Akhir Laga Arema FC vs Persib)
Menurutnya ini hanya kericuhan sebagian kecil suporter yg berupaya masuk lapangan. Pihak match steward berupaya menghalangi.
"Dari pihak keamanan Polri dan TNI juga berupaya menghalau secara persuasif. Alhamdulillah situasi cepat kondusif. Suporter tenang kembali," lanjutnya.
Ia menambahkan, suporter yang luka bukan karena lemparan benda tumpul, tapi karena terinjak saat berdesak-desakan sehingga mengalami sesak napas. Pihaknya juga menyatakan tak ada oknum suporter yang diamankan polisi. Kalaupun ada yang diamankan hanya satu orang suporter yang kedapatan mabuk dan membawa minuman keras sebelum kericuhan pecah.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(qlh)