LOS ANGELES – Kendrick Lamar baru saja mencetak sejarah baru di industri musik Amerika. Belum lama ini Kendrick diganjar penghargaan Pulitzer Prize dari albumnya yang bertajuk "DAMN".
Baca Juga: Kendrick Lamar Kejutkan Fans dengan Delapan Lagu Tak Berjudul
Prestasi ini semakin menasbihkan namanya sebagai seorang rapper hebat di Amerika. Sekadar informasi, Kendrick menjadi penyanyi pertama non-classical atau non-jazz yang bisa meraih penghargaan ini.
Album "DAMN" dianggap sebagai album yang lengkap menangkap kompleksitas kehidupan Afrika-Amerika modern. "DAMN" menjadi proyek eksperimental tersukses Kendrick, bahkan bisa melampaui album "To Pimp a Butterfly" yang dirilis pada tahun 2015.
“Aku tidak ingin siapa pun mengklasifikasi musikku. Aku ingin mereka berkata, ‘Ini adalah seseorang yang mengenali perasaan yang sebenarnya…dan melihat dunia, semuanya dalam satu album.’ Aku ingin orang-orang mengenali itu dan mengambilnya serta menerapkannya di kehidupan mereka masing-masing,” ujar Kendrick dalam sebuah wawancara seperti dilansir The Verge, Selasa (17/4/2018).
Pulitzer Prize pertama kali didirikan pada tahun 1917. Penghargaan ini lalu mulai menentukan kategori musiknya sendiri pada tahun 1943.
Penerima penghargaan ini selalu dikhususkan untuk para musikus klasik hingga tahun 1997 saat pemain trumpet Wynton Marsalis menjadi musisi jazz pertama yang meraih Pulitzer Prize. Marsalis menjadi musisi kulit hitam kedua yang meraih penghargaan ini setelah George Walker meraihnya satu tahun sebelumnya.
Baca Juga: Tanpa Promosi, Album Baru Kendrick Lamar Puncaki Billboard 200
Kendrick Lamar sendiri adalah salah satu rapper aktif yang hampir selalu menelurkan album di setiap tahunnya. Setelah merilis "DAMN", ia pun dipercaya untuk memegang kendali dalam penggarapan album soundtrack untuk film Black Panther.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(kem)
