Share

Ini Fakta-Fakta Mencengangkan Tentang Imunisasi yang Perlu Anda Tahu!

Annisa Aprilia, Jurnalis · Kamis 26 April 2018 08:14 WIB
$detail['images_title']
Vaksin (Foto: expatliving)

SIAPA di antara Anda yang masih enggan memvaksin bayi dan anak-anak? Jika masih ada, maka persepsi buruk Anda terkait vaksin mesti dihapuskan. Pasalnya, dengan melakukan imunisasi secara lengkap ada banyak penyakit yang bisa dicegah, seperti polio, hepatitis B, pertusis, difteri, hib, campak, dan tetanus.

“Dengan pemberian imunisasi yang lengkap pada anak-anak, maka ada banyak penyakit yang bisa dicegah atau bahkan dihilangkan dari muka bumi, dan inilah yang diinginkan,” kata Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, Sp. A(K), M. Sc, PhD, dalam pemaparannya di acara Seminar Media Pekan Imunisasi Dunia 2018, di Gedung Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Lebih lanjut, imunisasi yang selama ini ditakutkan oleh para orangtua akibat dari banyaknya berita-berita yang mengatakan dampak buruk imunisasi bagi kesehatan, ternyata justru dapat mencegah penyakit, kecacatan, dan kematian menurut para ahli. Kabar baik lainnya, dengan melakukan imunisasi lengkap, sekarang ini diperkirakan mampu mencegah dua hingga tiga juta kematian anak setiap tahun, tambahannya sekira 1,5 juta kematian dapat dicegah apabila cakupan imunisasi global meningkat.

BACA JUGA:

Menguak Aplikasi Handphone Traveler Dunia, Apa Saja Isinya?

 

“Pemberian vaksin yang pertama kali diberikan pada bayi, yaitu hepatitis B, ini sangat penting karena angkanya cukup tinggi di Indonesia, jika anak tidak diimunisasi anak akan terjangkit hepatitis B dan mengalami kelainan dikemudian hari, seperti kanker dan pengerasan hati. Penularan bisa terjadi melalui ibu yang punya hepatitis B positif, PRnya sekarang adalah menghilangkan transmisi neonatal,” imbuhnya.

Selain vaksinasi hepatitis, anak-anak mulai dari baru lahir hingga usia 18 tahun juga membutuhkan imunisasi polio, BCG, DPT, Hib, PCV, rotavirus, influenza, campak, MMR, tifoid, hepatitis A, varisela, HPV, Japanese encephalitis, dan dengue sesuai dengan usia dan interval imunisasinya. Di Indonesia berdasarkan data dari Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Ditjen P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cakupan imunisasi dasar bagi bayi usia 0-11 bulan pada 2017 telah mencapai target nasional 92 persen, yaitu 92,04 persen.

Hasil tercapainya target tersebut menunjukkan program imunisasi yang dilakukan cukup berhasil. Di sisi lain, angka cakupan nasional imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib pada 2017 mencapai 63,4 persen dari yang ditargetkan 45 persen dan campak 62,7 persen.

BACA JUGA:

Prank Oreo Isi Odol, Youtuber Dituntut 2 Tahun Bui dan Denda Rp500 Jutaan

Namun, meskipun target cakupan imunisasi di Indonesia sudah mencapai target bahkan melebihi, nyatanya masih 1,7 juta lebih anak-anak yang belum mendapat imunisasi dan imunisasinya tidak lengkap pada kurun waktu 2014-2016. Dari lembar fakta yang dikeluarkan IDAI, berdasarkan RIset Kesehatan Dasar 20113, ada beberapa alasan yang menyebabkan bayi tidak mendapat imunisasi, di antaranya orangtua takut anaknya demam, keluarga tidak mengizinkan, tempat imunisasi jauh, orangtua sibuk, anak sering sakit, dan tidak tahu tempat imunisasi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dno)