Share

Indonesia Siap Jadi Pusat Mode Busana Muslim Dunia, 28 Desainer Temui Presiden Jokowi

Fakhrizal Fakhri , Okezone · Kamis 26 April 2018 16:51 WIB
https: img.okezone.com content 2018 04 26 194 1891736 indonesia-siap-jadi-pusat-mode-busana-muslim-dunia-28-desainer-temui-presiden-jokowi-BYAltlkM5V.jpg Ilustrasi fashion show Muslim (Foto: Okezone)
A A A

SEBANYAK 28 orang dari komunitas Muslim fashion diterima Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jawa Barat, Kamis (26/4/2018). Dalam kesempatan itu, para desainer fashion Muslim kenamaan di Indonesia menyampaikan berbagai perkembangan industri berpakaian Islami ini.

National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma mengatakan, pihaknya telah menawarkan sejumlah program kongkrit kepada pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat mode di bidang fashion atau busana Muslim yang ada di dunia.

Menurut Ali, peluang tersebut sangat terbuka lebar lantaran Indonesia memiliki khas dalam berbusana seperti halnya seperti Ready to Wear yang ada di Milan, Italia; Sport Wear, Amerika; Harajuku Style, Jepang; hingga Street Wear‎, Inggris.

 (Baca Juga: Kahiyang Ayu Pamer Perut Buncit, Ini 4 Potret Kebahagiannya Puteri Jokowi)

Ke depan, lanjut dia, Indonesia dapat di-branding menjadi pusat negara yang menjadi perkembangan Muslim Wear atau gaya berbusana Muslim di dunia.

 

"Kami ingin membawa dunia ke Indonesia untuk busana Muslim yang kita harapkan karena Indonesia sebagai salah satu tawaran yang kita punya. Itu (busana Muslim) salah satu tempat yang masih kosong yang perlu kita isi," kata Ali di lokasi, Kamis (26/4/2018).

‎Ali menilai, pangsa pasar busana Muslim Indonesia sangat terbuka karena mampu menawarkan mode busana yang beragam. Hasil karya dari para desainer Indonesia juga dinilai cocok untuk masyarakat yang ada di negara Timur Tengah, Amerika, Eropa, Turki, hingga kawasan Asia.

"Itulah salah satu kekuatan busana Muslim, Indonesia bisa menjadi tuan rumah. Presiden sangat positif (responnya) dan akan segera dilaksanakan, kami akan menjalankan. Insya Allah akan mengikuti gaya bisnis internasional ada dua musim yaitu summer dan winter," ujarnya.

 

  (Baca Juga: Mengenal Tumbilotohe, Festival Unggulan Gorontalo untuk Tarik Wisatawan Muslim)

Ketua Kelompok Kerja Industri Kreatif (KENI) Irfan Wahid mengatakan, pemerintah bersama komonitas Muslim fashion telah sepakat untuk menciptakan Muslim fashion distrik yang menjadi pusat pasar dalam menjajakan hasil karya desainer anak bangsa.

Keponakan dari presiden ketiga Abdurahman Wahid alias Gusdur itu menambahkan, bahwa pihaknya telah menawarkan dua lokasi yang akan menjadi Muslim fashion distrik di Indonesia. Kedua lokasi itu berada di Pasar Baru, Jakarta Pusat dan di Kota Tua, Jakarta Barat.

 

"Intinya adalah itu akan menjadi semacam Harajuku-nya Tokyo. Tapi khusus untuk Muslim fashion. Jadi akan menjadi pusat turis," jelasnya.

Irfan berharap, dukungan pemerintah dapat membawa manfaat positif dari perkembangan industri busana Muslim yang akan mendunia. "Karena kita ini cuma terkenal dengan pengguna saja, kita harus menjadi pelaku dan pemain. Karena sepuluh besar (bidang fashion dunia) juga belum termasuk. Nah ini yang mau kita kejar seperti itu," urainya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ia menambahkan, Presiden Jokowi menyambut positif dari berbagai usulan yang telah disampaikan komunitas Muslim fashion. Sehingga, para desainer ini akan mulai merancang gaya berbusana untuk masyarakat yang memiliki musim summer dan winter agar hasil karya anak bangsa mampu mendunia.

"Insya Allah akan mengikuti gaya bisnis internasional dengan ada dua musim kemungkinan karena kita mengundang international desainer dan media. Itu akan mempengaruhi besar atau tidaknya bisnis di Indonesia," papar Irfan.

 

Sekjen Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Euis Saedah menjelaskan, bahwa selama ini perkembangan pasar busana Muslim Indonesia selalu tumbuh di angka 10 persen. Apalagi, kata dia, saat ini para Muslimah tengah menyukai tren berhijab atau yang dikenal sebagai hijaber.

  (Baca Juga: Ramadan Sudah di Depan Mata, Bunda Jangan Lupa Bayar Utang Puasa Ya)

"Kaum milenial kalau kita perhatikan di kampus-kampus yang berpendidikan pasti lebih memahami teknologi juga sudah marak dengan mode berhijab," katanya.

Selain itu, menurut Euis, fashion berbusana Muslim ini juga cendrung diminati oleh perempuan-perempuan yang bukan beragama Islam. Sebab, busana Muslim merupakan pakaian yang sangat sopan dan nyaman untuk beraktivitas.

Euis menuturkan, pihaknya juga akan mempopulerkan busana yang sesuai dengan budaya Indonesia yang beragam di pasar fashion dunia. Dengan begitu, berbagai aksesori khas Indonesia juga akan dipadukan dengan busana Muslim yang dirancang para desainer tersebut.

"Ada yang buat baju, asesori, buat sepatu, segala saja dibuat untuk ini. Semuanya jadi utuh yang disebut fashion itu bukan cuma hanya baju. Tapi bagian-bagian yang mendukung style yang menambah cantiknya dari pakaian Muslim," papar Euis.

1
2

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini