Share

Pembangunan Berorientasi Identitas Daerah Jadi Cita-Cita Dedi Mulyadi untuk Jawa Barat

Mulyana , Okezone · Kamis 26 April 2018 15:27 WIB
https: img.okezone.com content 2018 04 26 525 1891705 pembangunan-berorientasi-identitas-daerah-jadi-cita-cita-dedi-mulyadi-untu-jawa-barat-SAwU8zWgnM.jpg
A A A

PURWAKARTA - Kebudayaan diyakini sebagai identitas daerah, terlebih di Jawa Barat. Menurut pemerhati Kebudayaan Jawa Barat, Acep Iman Saidi, kultur kebudayaan Jawa Barat mulai menghilang seiring datangnya era globalisasi.

Acep sendiri menjadi panelis dalam diskusi bertajuk ‘Ngaruwat Kandidat keur Ngarawat Jawa Barat’ di Universitas Padjadjaran, Bandung. Acep mencontohkan, saat dia bertolak dari arah Jakarta maupun dari arah Brebes dan memasuki wilayah Jawa Barat, tidak nampak perbedaan. Suasana atmosfer kulturnya masih terkesan sama.

“Kalau masuk ke Jawa Barat dari arah Jakarta atau Brebes, sangat tidak terasa identitas Jawa Baratnya. Ini kenapa ya?,” kata Acep, Rabu (25/4/2018).

Bupati Dedi Mulyadi yang juga menjadi salah satu budayawan Jawa Barat menuturkan bahwa identitas sebuah wilayah harus mengangkat ciri khas yang ada dalam sebuah daerah di Jawa Barat. Calon Wakil Gubernur Jawa Barat itu menjelaskan bahwa Jawa Barat memiliki beberapa karakter khas. Diantaranya, Sunda Priangan, Sunda akulturasi Betawi, Cirebonan dan Panturaan.

“Pertanyaan itu juga mengusik batin saya selama ini. Karena itu, ke depan harus dibangun aristektur yang sesuai dengan karakter wilayah. Jawa Barat ini kaya, tidak ada tempat yang tanpa kultur di sini,” jelas Dedi.

Pembangunan berdasarkan karakter wilayah telah dilaksanakan oleh Dedi Mulyadi saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Awalnya, identitas kabupaten terkecil kedua di Jawa Barat tersebut belum tergali baik secara akademik maupun secara peradaban.

Ketelatenan Dedi Mulyadi menggali identitas Purwakarta dari berbagai aspek telah melahirkan identitas yang kuat. Hari ini, bangunan di Purwakarta memiliki kekhasan Jawa Barat dengan arsitektur ‘Julang Ngapak’.

Ditambah, keberadaan ‘Gapura Indung Rahayu’ dan ‘Pagar Malati’ yang menghiasi tata kota Purwakarta. Seluruhnya merupakan refleksi dari kultur Sunda Jawa Barat sebagai bagian dari khazanah kebudayaan Nusantara.

“Saya meyakini, kalau pembangunan berorientasi pada identitas daerah maka atmosfer kebudayaan akan terasa,” katanya.

Aspek ideologi juga menjadi catatan penting pria yang tidak pernah lepas dari iket Sundanya itu. Menurut dia, ideologi orang Jawa Barat dalam berlaku sehari-hari sudah mulai pudar.

Hal ini disebabkan karena minimnya penelahaan terhadap sejarah Sunda dan Galuh. Padahal, dua nama terakhir menjadi simbol terkuat kejayaan orang Jawa Barat di masa lalu.

“Kita sebenarnya memiliki ideologi yang kuat, penelahaan terhadap informasi sejarah penting dilakukan. Dari sana, kita bisa memperoleh data penting tentang keadaan masa lalu. Jawa Barat memiliki peradaban besar. Budaya, arsitektur, seni, dan lainnya bisa menjadi inspirasi kita,” ungkapnya.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(kha)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini