OCHAZUKE merupakan makanan tradisional Jepang yang sudah ada selama lebih dari 300 tahun sejak zaman Edo pada 1700-an.

Mulanya makanan ini dikembangkan para pekerja Jepang di perusahaan perdagangan yang ingin mengonsumsi makanan secepat mungkin agar dapat kembali bekerja.

Tidak seperti sekarang, di mana orang-orang punya cara untuk membuat nasi tetap panas, pada zaman itu mereka memanaskan nasi dengan menuangkan teh panas di atasnya. Hal itu merupakan satu-satunya cara mudah dan cepat bagi mereka.

Karena itu, cara makan demikian menjadi kebiasaan bagi orang Jepang secara turun temurun sehingga disebut ochazuke , yang kemudian berkembang populer di kalangan masyarakat Jepang menjadi makanan tradisional rumahan hingga kini.

Pada zaman itu, mereka biasa menggunakan berbagai jenis teh Jepang. Namun, saat ini ochazuke dapat dinikmati dengan dashi atau sup yang dibuat dari kaldu ikan dan sari rumput laut yang kita kenal dengan sebutan dashi chazuke.

Dashi chazuke menjadi makanan yang sangat disukai orang Jepang karena dashi atau sup tersebut cocok untuk segala jenis makanan Jepang.

Di Indonesia, untuk mencoba menu ochazuke , Anda bisa datang ke restoran cepat saji seperti di Grand Indonesia.

Foto: screenshoot dari akun youtube JapaneseCooking101

“Kami sangat memperhatikan setiap bahan dan detail persiapan dalam pembuatan chazuke. Di sini menggunakan bahan segar dan kaldu yang dianggap sebagai esensi chazuke, disiapkan baru setiap hari,” ungkap Seli Kanalomi, manager salah satu restauran Chazuke di sana.

Cara makannya adalah dengan menyantap nasi dengan lauk atau topping di atas nasi beberapa suap, kemudian menuangkan kuah dashi ke nasi sampai separuh tenggelam. (abp)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ris)