BEBERAPA orang yang sedang mengikuti program penurunan berat badan mungkin memilih untuk tidak mengonsumsi karbohidrat. Mereka meyakini cara itu membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan berat badan ideal. Namun nyatanya tidak demikian.
Karbohidrat tetaplah makronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Kekurangan karhohidrat malah membawa sejumlah efek samping. Seorang ahli diet dan ahli gizi dari Australia, Susie Burrell, baru-baru ini mengungkapkan tanda-tanda apabila seseorang kekurangan karbohidrat.
Melansir Independent, Rabu (2/5/2018), berikut beberapa tandanya:
Berat badan tak kunjung menurun
Kesalahpahaman yang sering terjadi adalah semakin sedikit karbohidrat dikonsumsi, maka berat badan semakin cepat berat badan turun. Padahal karbohidrat diperlukan untuk mempertahankan metabolisme Anda secara efisien.
“Jika seseorang mengonsumsi kurang dari 80g per hari meski melakukan banyak olahraga, maka metabolisme tubuh untuk lemak akan melambat. Akibatnya berat badan sulit diturunkan," jelas Sussie.
(Baca Juga: Viral Foto Gaji Guru Hanya Rp35 Ribu, Netizen: Tetap Semangat!)
Tubuh merasa lelah
Rasa lelah tidak hanya terjadi sehabis melakukan segudang aktivitas. Seseorang juga bisa merasa lelah walaupun memiliki banyak waktu bersantai karena asupan karbohidrat yang kurang. Kondisi ini terjadi karena perubahan kadar glukosa darah yang menyebabkan sakit kepala, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi, dan rasa lelah.
(Foto: Shutterstock)
Mengidam makanan manis
Ketika tubuh menginginkan makanan khusus seperti makanan manis, itu bisa menjadi tanda kekurangan karbohidrat. Maka tak heran bila seseorang tetap ingin mengonsumsi makanan manis padahal habis makan besar. Sebab walaupun porsi makannya banyak, belum tentu nutrisinya seimbang.
(Baca Juga: Deretan Artis yang Selesaikan Pendidikan S2, Kebanyakan Masih Wanita)
Masalah pencernaan
Tahukah Anda bila makanan tinggi karbohidrat ternyata kaya akan sumber serat yang dapat membantu usus bergerak dengan lancar? Maka dari itu, kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan sembelit yang kurang nyaman.
Bau mulut
Banyak yang mungkin tidak menyadari jika diet rendah karbohidrat berdampak pada bau nafasnya. "Ketika asupan karbohidrat menurun di bawah tingkat tertentu, tubuh akan membuat keton yaitu merupakan sumber bahan bakar alternatif untuk hati dan otak yang terbuat dari lemak. Keton memiliki bau yang sangat berbeda, beberapa di antaranya akan disekresi melalui air liur sehingga menyebabkan bau mulut," pungkas Sussie.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(tam)