Share

Siklus Menstruasi yang Normal Itu Seperti Apa Sih?

Agregasi Hellosehat.com, Jurnalis · Rabu 09 Mei 2018 12:17 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Shutterstock)

JAKARTA - Setiap perempuan yang sudah puber umumnya akan menstruasi. Meski demikian, tidak semua perempuan mendapat haid setiap bulan. Beberapa selalu datang tepat waktu, yang lainnya tidak bisa diprediksi. Ini karena siklus menstruasi setiap perempuan bisa berbeda-beda. Lantas, seperti apa siklus menstruasi normal?

Bagaimana menstruasi bisa terjadi?

Menstruasi ditandai dengan meluruhnya lapisan dinding rahim sehingga terjadilah perdarahan yang keluar dari vagina. Namun sampai hal ini terjadi, ada proses yang harus Anda lewati terlebih dulu.

Pada awalnya, indung telur (ovarium) akan melepaskan sel telur untuk kemudian menempel di dinding rahim — menunggu untuk dibuahi oleh sperma. Sembari menunggu kedatangan sperma, jaringan dinding rahim akan terus menebal guna mempersiapkan diri menghadapi kehamilan. Bila ada sel sperma yang masuk, sel telur bisa dibuahi untuk kemudian berkembang menjadi bakal janin.

Baca Juga: Dari Cuaca Panas ke Ruangan Ber-AC, Ini Bahayanya Bagi Tubuh

 Ilustrasi, Shutterstock

Sebaliknya bila sel telur tidak kunjung dibuahi, lambat laun jaringan dinding rahim tersebut akan mulai rontok dan luruh, yang dikeluarkan lewat vagina. Proses ini akan kembali terulang lagi dari awal setelah menstruasi Anda selesai.

Proses terjadinya menstruasi dari awal sampai akhir ini disebut dengan siklus menstruasi. Tidak semua wanita memiliki siklus haid yang sama: ada yang normal dan teratur, ada juga yang kebalikannya. Agar Anda memahami seperti apa siklus menstruasi yang normal, simak ulasannya berikut ini.

Siklus menstruasi normal itu seperti apa?

Pada umumnya, siklus menstruasi normal rata-rata terjadi setiap 28 hari. Ada pula yang memiliki siklus haid sekitar 25 sampai 35 hari. Ini masih terhitung normal. Anda dianggap memiliki haid yang teratur jika menstruasi datang setiap 23 hari atau setiap 35 hari, atau di mana saja di antara rentang waktu ini. Menstruasi yang normal berlangsung antara tiga sampai tujuh hari.

 Ilustrasi, Shutterstock

Waktu ovulasi (saat indung telur melepaskan sel telurnya) pada siklus haid yang normal akan selalu datang di hari ke-14, tepat di pertengahan siklus. Masa ovulasi juga sering disebut sebagai masa subur, ketika sel telur siap untuk dibuahi oleh sperma. Jika tidak, hari pertama menstruasi akan tiba dalam empat belas hari kemudian.

Misalnya begini: Hari pertama menstruasi Anda tepat jatuh setiap tanggal 5, yang berarti menstruasi Anda selesai di sekitar tanggal 12. Dengan demikian, masa ovulasi Anda yang sebelumnya jatuh sekitar tanggal 20-21 di bulan lalu. Sementara masa ovulasi Anda selanjutnya akan datang dalam empat belas hari setelah hari terakhir menstruasi Anda (tanggal 12), yaitu di tanggal 26-27 masih di bulan yang sama.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Wanita yang memiliki siklus menstruasi normal akan mengalami menstruasi sebulan sekali, dengan total 11-13 kali menstruasi dalam satu tahun kalender. Siklus haid ini akan terus berulang sampai Anda masuk ke usia menopause, ketika tubuh sudah tidak memproduksi sel telur lagi sehingga Anda tidak akan menstruasi.

Selain dilihat dari pola siklusnya, menstruasi yang normal juga bisa dilihat dari:

1. Warna darahnya

Darah haid yang normal umumnya berwarna merah terang seperti buah ceri ranum. Meski begitu, seberapa merahnya akan bervariasi juga antar satu wanita dan yang lainnya — tergantung pada tingkat kekentalan atau volume darah.

Ilustrasi, Shutterstock 

Warna merah terang biasanya paling terlihat pada hari menstruasi pertama dan kedua, karena darah yang keluar di awal biasanya masih segar dan alirannya cukup deras. Di hari-hari terakhir menstruasi, darah yang keluar akan berubah kecokelatan karena “usia”nya sudah tua. Mungkin juga darah ini adalah sisa dari siklus menstruasi bulan lalu yang belum luruh sepenuhnya.

 

2. Lamanya waktu haid

Normalnya, wanita menstruasi selama 3 sampai 7 hari. Namun, ada beberapa orang yang mengalami haid selama 2 hari saja. Variasi lamanya waktu haid juga bergantung banyak atau tidaknya darah yang dikeluarkan. Bila terjadi selama 2 hari, biasanya darah yang dikeluarkan lebih banyak.

Menstruasi yang tidak kunjung usai bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari penggunaan pil KB, adenomiosis, PCOS, penyakit tiroid, hingga berat badan berlebih.

 

3. Keputihan

Anda biasanya akan mengalami keputihan beberapa hari menjelang menstruasi. Keputihan diproduksi oleh leher rahim dan terjadi pada masa subur. Cairan keputihan yang keluar menjelang haid normalnya berwarna putih jernih/bening, tekstur kental dan lengket (lebih cair mendekati masa subur), dan tidak berbau.

Ilustrasi, Shutterstock 

5. Gejala haid yang terjadi

Gejala dari menstruasi yang normal, meliputi:

-Perut kembung

-Kram pada perut bagian bawah dan punggung

-Kesulitan untuk tidur

-Payudara sensitif

-Muncul jerawat

-Ngidam makanan

-Perubahan mood

Baca Juga: 5 Meme Udara Panas Ini Sungguh Menggelitik Sekaligus Bikin Hati Adem!

Gejala PMS biasa muncul beberapa hari menjelang haid dan berhenti di hari-hari pertama menstruasi. Serangkaian gejala di atas masih termasuk normal, namun jika terjadi lebih parah dan cenderung menghambat aktivitas harian (atau bahkan kecenderungan depresi) mungkin menandakan Anda memiliki PMDD.

Bila Anda mengalami perdarahan vagina diluar siklus menstruasi, perubahan warna darah haid, keputihan tidak normal, rasa sakit yang amat sangat, serta siklus menstruasi tidak teratur di luar penggunaan KB, segera periksa ke dokter. Kemungkinan perubahan siklus tersebut dipengaruhi oleh kondisi medis tertentu.

1
2