MENARA Pisa menjadi salah satu daya pikat yang paling menarik wisatawan mancanegara saat berada di Italia. Menara yang bentuknya miring ini kabarnya telah melewati sekira empat gempa Bumi yang cukup kuat di kawasannya.
Mendengar hal tersebut tentu akan menimbulkan pertanyaan bagaimana mungkin bisa Menara Pisa tidak runtuh? Nah, pertanyaan ini berhasil dijawab oleh sebuah hasil penelitian baru yang telah dilakukan oleh 16 insinyur.
Melansir dari laman Independent, Jumat (11/5/2018), penelitian baru tersebut mengungkap tinggi menara yang mencapai 58 meter berpadu dengan kekuatan tanah pondasi, dipastikan menjadi dua hal yang membuat Menara Pisa tidak pernah rusak dan runtuh akibat gempa. Fenomena luar biasa yang dialami oleh Menara Pisa dikenal sebagai interaksi tanah dan struktur dinamis (DSSI), yang akhirnya membuat menara terpopuler di Italia itu memegang rekor dunia dalam menghadapi efek DSSI.
Peristiwa yang tidak pernah diduga oleh para peneliti dan ahli arsitektur ini, membuat mereka bingung selama berabad-abad sebelum melakukan penelitian, karena wajarnya menara yang miring bisa runtuh saat gempa cukup kuat mengguncang, atau setidaknya ada kerusakan. Ajaibnya, Menara Pisa sama sekali tidak rusak, apalagi runtuh.
“Ironisnya, tanah yang sama menyebabkan ketidakstabilan miring dan bisa saja membawa menara ke ambang kehancuran, tapi nyatanya justru sebaliknya, mampu membantu menara bertahan dari peristiwa seismik ini,” jelas Profesor Mylonakis, Kepala Kelompok Penelitian Teknik Gempa dan Geoteknik, Universitas Bristol.
Di sisi lain, Menara Pisa semakin memukau wisatawan yang datang menyambanginya. Tidak sedikit dari wisatawan yang mengagumi prestasi arsitektur yang luar biasa dari Menara Pisa.
Menara Pisa merupakan salah satu destinasi wisata yang sudah cukup berumur, karena pembangunan menaranya sudah dimulai pada 1173 dan berlanjut selama sekira 200 tahun, karena adanya serangkaian perang yang terjadi. Oleh karena Menara Pisa termasuk bangunan bersejarah yang tua, telah banyak upaya yang dilakukan untuk mempertahankan strukturnya.
Baca juga: Peneliti Temukan Obat Baru Atasi Kebotakan, Ternyata dari Osteoporosis!
Pada 1920-an misalnya, Menara Pisa disuntikkan semen grouting dengan tujuan agar menara stabil. Kemudian, pada 1990 sebuah keputusan diterbitkan untuk menutup situs sepenuhnya dari kunjungan para pelancong, karena pengelola khawatir menara bisa roboh.
Baca juga: Inilah 5 Wajah Pria Paling Tampan di Dunia yang Pesonanya Tak Pernah Luntur
Keputusan tersebut sekaligus menjadi pertama kalinya Menara Pisa ditutup dari kunjungan wisatawan dalam 800 tahun terakhir. Hingga kemudian dibuka kembali pada 2001 dan sampai saat ini tetap menjadi salah satu destinasi paling populer di Italia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(mrt)
