MENDAKI gunung merupakan salah satu kegiatan outdoor yang tengah digandrungi oleh hampir seluruh kalangan, khususnya generasi millennial. Banyak yang mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan cara mereka untuk berinteraksi dengan alam sekaligus melepas rasa penat dari rutinitas sehari-hari.
Tak heran jika belakangan banyak para pendaki baru yang datang berbondong-bondong bersama komunitas, teman kampus, atau rekan kerjanya untuk merasakan sensasi mendaki gunung dan menikmati pemandangan alam nan indah.
Namun pada kenyataannya, kegiatan ini tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Dibutuhkan persiapan yang matang mencakup kondisi mental, fisik, dan tentunya finansial. Bagi para pendaki baru pun dianjurkan untuk melakukan treking bersama orang yang sudah berpengalaman, apalagi jika gunung yang Anda daki memiliki ketinggian yang cukup tinggi dari permukaan laut.
Alih-alih ingin melepas rasa penat, momen pendakian bisa menjadi mala petaka seperti yang baru saja dialami oleh 3 perempuan malang yang dilaporkan mengalami hipotermia ketika mendaki Gunung Bawakaraeng di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Berdasarkan sebuah keterangan yang diunggah oleh akun instagram, @makassa_iinfo, ketiga perempuan tersebut mengaku ditinggalkan oleh teman-temannya yang berjumlah 22 orang, dengan alasan ingin sekali sampai ke puncak. Mereka akhirnya ditolong oleh sejumlah pendaki yang berhasil menemukan mereka dalam kondisi tak berdaya di Pos 8, Gunung Bawakaraeng.
Tindakan pertolongan pertama pun segera dilakukan seperti memberikan baju hangat, makanan (biskuit), serta secangkir teh hangat untuk menormalkan suhu tubuh mereka. Setelah menunggu beberapa saat, ternyata tidak ada tanda-tanda perubahan, wajah mereka justru tampak semakin pucat sehingga memaksa para pendaki membuatkan tandu untuk dipindahkan ke POS 7.
Tantangan tidak berhenti disitu saja, jalur yang dilewati terbilang ekstrem dengan kondisi cuaca yang sangat buruk. Sesamainya di POS 7 mereka akhirnya segera melaporkan kejadian tersebut kepada tim Basarnas untuk segera melakukan tindakan evakuasi.
Mendengar cerita miris ini, warganet pun tak segan-segan melontarkan kritikan tajam kepada para pendaki yang tega meninggalkan ketiga temannya hingga jatuh sakit, hanya demi mengejar sebuah puncak.
"Dasar pendaki abal-abal teman dalam keadaan susah di tinggalin hanya untuk sampe puncak, orang kalau mendaki yang perlu safety bukan puncak, puncak itu hanya bonus," tulis akun @miftahul.arrafi
"Orang yang meninggalkan temannya lebih hina dari sampah -Hatake Kakashi," tulis akun @calvinwiryadinata
"Jika kau berhasil smpe puncak terus apaguna. Enggak ada arti dan makna. Sedangkan teman temanmu sedang sekarat," tulis akun @cekopermadi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ren)