Share

Menteri Pariwisata: Teror Bom Tidak Akan Pengaruhi Asian Games 2018

Dimas Andhika Fikri, Jurnalis · Rabu 16 Mei 2018 13:06 WIB
https: img.okezone.com content 2018 05 16 406 1898935 menteri-pariwisata-teror-bom-tidak-akan-pengaruhi-asian-games-2018-85Ed24Wj30.jpg Ornamen Asian Games 2018 (Foto: Arif Julianto/Okezone)

KASUS teror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo beberapa hari lalu, menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Indonesia maupun internasional. Bagaimana tidak, insiden ini terjadi menjelang perhelatan Asian Games 2018 yang akan diselenggarakan di Jakarta dan Palembang.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan bahwa Kementerian Pariwisata dan lembaga pemerintah terkait, telah melakukan berbagai upaya pemulihan, termasuk membentuk crisis center.

“Terus terang isu ini tentu sangat mengganggu. Tapi kami akan terus memberikan pengertian agar hal seperti ini menimbulkan empati. Tidak seorang pun yang mengharapkannya. Yang terpenting sekarang, bagaimana kita me-recovery keadaan, meningkatkan keamanan, dan terus mengumumkan kondisi-kondisi terkini pasca pemboman melalui crisis center yang kami bentuk,” tutur Arief Yaya, saat ditemui di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

 (Baca Juga:Spot Anak Milenial yang Ditetapkan sebagai Destinasi Wisata Digital)

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk Asian Games sendiri Kemenpar telah menyiapkan 75 paket wisata dari 7 destinasi wisata di Indonesia yakni, DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Banyuwangi, Bali, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Diharapkan, dengan adanya 75 paket wisata tersebut dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia.

 

Mengutip data yang dikeluarkan oleh INASGOC Department Ticketing menunjukkan Asian Games 2018 akan diikuti oleh 45 negara yang terdiri dari 15 ribu atlet dan official, 5 ribu media internasional, serta 30 ribu volunteers dan workforce.

“Untuk jumlah penontonnya memang relatif dan tergantung negara apa yang masuk final (sepakbola). Kalau yang masuk China dan Singapura kemungkinan akan besar jumlah wismannya. Tapi kalau Kazakhstan, jumlahnya akan kecil. Hal-hal seperti ini sangat berpengaruh,” imbuhnya.

Pada 7 destinasi yang dipasarkan tersebut, DKI Jakarta diproyeksikan akan mendatangkan 97.500 penonton, dengan jumlah 13.000 atlet, official dan media; Jawa Barat diproyeksikan akan mendatangkan 15.000 penonton, dengan jumlah 1.000 atlet, official dan media; Sumatera Selatan diproyeksikan akan mendatangkan 30.000 penonton, dengan jumlah 4.000 atlet, official dan media.

 (Baca Juga:Di Balik Legenda Pohon Besar Berair Terdapat Keindahan Pemandian Sumber Taman Malang)

Sementara Jawa Tengah diproyeksikan akan mendatangkan 286 penonton, dengan jumlah 76 atlet, official dan media DIY diproyeksikan akan mendatangkan 286 penonton, dengan jumlah 76 atlet, official dan media; Banyuwangi diproyeksikan akan mendatangkan 57 penonton, dengan jumlah 15 atlet, official dan media. Lalu diikuti dengan Bali yang diproyeksikan akan mendatangkan 6870 penonton, dengan jumlah 1832 atlet, official dan media.

Mengenai pendapatan devisa, diproyeksikan dengan hitungan 150.000 x US $ 1.200 = US $ 180.000.000. Sedangkan devisa official diproyeksikan dengan hitungan 20.000 x US $ 2.500* = US $ 50.000.000. Total devisa yang dihasilkan selama Asian Games 2018 berjumlah US $ 230.000.000, atau kurang lebih Rp3 T.

“Asian Games 2018 menjadi kesempatan untuk menggenjot jumlah kunjungan wisman tahun ini. Melihat potensinya yang demikian besar, kami optimis jumlah target wisman tahun ini tercapai," tukas Menpar.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(tam)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini