Share

Pesan Mengharukan dari 2 Pendaki Perempuan Indonesia Pertama yang Berhasil Gapai Puncak Everest

Agregasi Antara, Jurnalis · Kamis 17 Mei 2018 14:18 WIB
https: img.okezone.com content 2018 05 17 406 1899421 pesan-mengharukan-dari-2-pendaki-perempuan-indonesia-pertama-yang-berhasil-gapai-puncak-everest-QgMzcZIW30.jpg Ilustrasi (Shutterstock)

JAKARTA  - Pendaki perempuan Indonesia dari Tim The Women of Indonesias Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU) berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di puncak tertinggi dunia yakni Gunung Everest (8.848 mdpl).

"Puji Tuhan Summit! Saat ini 17 Mei 2018, pukul 5.50 Sang Saka Merah Putih berkibar di puncak Everest. Bendera Indonesia di tujuh puncak dunia, keberhasilan ini kami persembahkan untuk persatuan bangsa, untuk mu Indonesia," kata perempuan pendaki tim WISSEMU Mathilda Dwi Lestari (Hilda) dalam keterangan tertulisnya diterima di Singapura, Kamis (17/5/2018).

Baca Juga: Berburu Takjil Gratis Selama Puasa? Catat Tempat-tempatnya

PUJI TUHAN MAHASISWI INDONESIA MENGIBARKAN BENDERA MERAH PUTIH DI PUNCAK EVEREST! 🇲🇨 __ Puji Tuhan Fransiska Dimitri dan Mathilda Dwi Lestari @ina7summits berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Everest pada 17 Mei 2018 pukul 5:50 waktu Kathmandu atau 7:05 WIB. Terima kasih atas seluruh dukungan bangsa Indonesia yang selalu mendoakan mereka dari ibu pertiwi. Namun perjalanan belum selesai bila kita belum bertemu dengan kedua srikandi kita bersama-sama di Jakarta. Keberhasilan ini kami persembahkan untuk persatuan bangsa!! BANGKIT INDONESIA!! __ Mari terus doakan keselamatan Hilda dan Deedee dalam perjalanan pulang dengan selamat dan kembali ke tanah air dengan sehat walafiat. Berita ini kami dapatkan dari satelit komunikasi GPS, Inreach Garmin melalui pesan text. __ Ekspedisi ini didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) @bankbri_id, Multikarya Asia Pasifik Raya (MKAPR), Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) @unparofficial dan Mahitala UNPAR __ __ __ #WISSEMUGOESTOEVEREST #wesupportwissemu #Mahitala #women #pendakiwanita #7summits #pendakicantik #mountaineer #everest #Indonesia #unpar #PakJokowi #pendakigunung #expedition #7summitsindonesia #pencintalam #ina7summits #wissemu #instapendaki #girlswhoclimb #adventure #mountaineering

Sebuah kiriman dibagikan oleh WISSEMU 🇮🇩 (@ina7summits) pada 16 Mei 2018 jam 5:36 PDT

Dia juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Unpar, Mahitala, Bank BRI, dan Multikarya Asia Pasifik Raya. Pencapaian ini kata dia semakin bermakna mengingat Puncak Gunung Everest menjadi penutup yang manis dari misi ekspedisi mengibarkan bendera Indonesia di tujuh gunung tertinggi di tujuh benua, seven summits sering disalahartikan sebagai tujuh gunung tertinggi di dunia.

Hilda juga sempat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua rekan yang telah memberi dukungan dari Tanah Air dan berharap keberhasilan ini dapat menjadi berita baik untuk Indonesia.

"Bangkit Indonesia," ujar Hilda.

Ilustrasi, ShutterstockFoto: Shutterstock

Rasa bangga turut diucapkan Rektor Universitas Katolik Parahyangan Mangadar Situmorang. "Selamat untuk Deedee (perempuan pendaki tim WISSEMU lainnya Fransiska Dimitri Inkiriwang) dan Hilda. Bangga terhadap dua putri terbaik Indonesia atas capaian di puncak terakhir dari tuhuh benua, Everest," katanya.

Menuju puncak Everest Hilda dan Deedee memulai perjalanan dari Everest Base Camp (EBC) pada 11 Mei 2018 lalu, di ketinggian 5.150 mdpl sebagai titik awal pendakian, akhirnya dua pendaki Tim WISSEMU ini menapakan kaki di titik tertinggi di dunia tepat pukul 05.50 waktu setempat (atau pukul 07.05 WIB).

Berita baik ini datang dari salah satu pendaki Tim WISSEMU, Hilda melalui pesan satelit sesaat setelah sampai di Puncak Gunung Everest.

WISSEMU GOES TO EVEREST __ Setelah melalui tiga tantangan yang menantang adrenalin pendaki, sekarang mereka diberikan waktu untuk istirahat sejenak pada 3rd step. 3rd step adalah bagian yang lebih mudah dibanding sebelumnya. Kali ini jalur vertikal yang akan dilalui hanya 10 meter dan setelah itu sudah terlihat hamparan salju dan puncak Everest. __ Dengan ketinggian diatas 8.000 mdpl atau biasa disebut dengan Death Zone, puncak everest bukanlah pendakian yang mudah. Kadar oksigen yang rendah serta ketinggian yang tidak dirancang untuk tubuh manusia, akan menjadi tantangan terberat @frandimitri dan @mathilda_dwi . Ada sebuh peringatan untuk pendaki agar tidak berada di Death Zone selama 24 jam. Maka ada baiknya waktu yang ditempuh untuk naik dan turun kurang dari 24 jam. __ Mari kita doakan terus untuk perjalanan perempuan Indonesia menuju puncak ketujuh. Semoga Hilda dan Deedee dapat menyelesaikan ekspedisi 7 puncak tertinggi di 7 benua dan kembali ke tanah air sehat tanpa kekurangan apa pun. Amin. 🙏😇 __ Ekspedisi ini didukung oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) @bankbri_id, Multikarya Asia Pasifik Raya (MKAPR) dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) @unparofficial. __ __ __ #WISSEMUGOESTOEVEREST #wesupportwissemu #Mahitala #women #pendakiwanita #7summits #pendakicantik #mountaineer #everest #Indonesia #unpar #PakJokowih #pendakigunung #expedition #7summitsindonesia #pencintalam #ina7summits #wissemu #instapendaki #girlswhoclimb #adventure #mountaineeringp

Sebuah kiriman dibagikan oleh WISSEMU 🇮🇩 (@ina7summits) pada 16 Mei 2018 jam 2:55 PDT

Upaya menuju puncak (summit attempt) dari Camp 3 (8.225 mdpl) pada 17 Mei 2018 pukul 23.30 waktu setempat, tim melakukan perjalanan selama 6,5 jam untuk mencapai puncak tertinggi di dunia tersebut. Perjalaan menuju puncak dari titik terakhir ini pun ditemani dengan angin kencang dan suhu udara yang mencapai -25 derajat Celcius.

Perjalanan menggapai atap langit ini tentu bukan perkara mudah dan perlu waktu yang panjang. Setelah meninggalkan Indonesia sejak 29 Maret 2018, selama satu setengah bulan berada di Nepal dan Tibet, Tim fokus mempersiapkan diri melalui serangkaian kegiatan aklimatisasi di medan pendakian.

Baca Juga: Ketombe Bisa Muncul di Bulu Mata dan Alis, Atasi dengan Ramuan Ini

Ilustrasi, ShutterstockIlustrasi: Pendakian Gunung Everest (Shutterstock)

Keberhasilan ini merupakan suatu bentuk persembahan dari Mahitala UNPAR untuk persatuan Bangsa Indonesia. Kabar baik untuk Indonesia ini sekaligus menjadi sedikit penyejuk di tengah rangkaian kejadian berita duka yang tengah menimpa negeri tercinta ini.

Selain itu, melalui keberhasilan ini, Tim WISSEMU mencatatkan diri sebagai tim perempuan Indonesia pertama yang menyelesaikan trek seven summits. Pendakian menuju Puncak Gunung Everest adalah pendakian pamungkas setelah sebelumnya Deedee dan Hilda sudah mengibarkan Bendera Merah Putih di enam puncak gunung tertinggi di enam lempeng benua lain.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(ris)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini