JAKARTA - Kalau bayi atau anak-anak yang tidur ngiler mungkin terlihat menggemaskan. Namun, apa jadinya jika orang dewasa yang seperti itu? Jika Anda salah satu orang yang suka ngiler saat tidur, jangan khawatir karena Anda tidak sendirian. Namun demikian, tidur ngiler ternyata juga bisa menandakan masalah kesehatan tertentu.
Orang dewasa tidur ngiler, apakah wajar?
Bayi anak-anak lebih sering tidur ngiler karena mereka belum memiliki kendali yang kuat atas otot-otot mulut dan rahang yang mendukung kemampuan mereka untuk menelan. Ini adalah hal yang wajar. Kasus tidur ngiler pada orang dewasa juga umumnya wajar, karena ada beberapa orang yang tidur dengan mulut terbuka atau dari posisi tidurnya.
Foto: Huffingpost
Baca Juga: Cium Istri saat Puasa, Bagaimana Hukumnya?
Selama tidur, semua fungsi tubuh diistirahatkan kecuali jantung, paru-paru dan otak. Ini artinya otot-otot tubuh, termasuk otot wajah dan sekitar mulut akan melemas sepanjang malam. Selama tidur, otak akan terus memerintahkan mulut untuk memproduksi air liur. Namun karena refleks menelan Anda “mati” untuk sementara, liur akan menggenang di dalam mulut.
Di saat yang sama, kemampuan otot-otot mulut juga berkurang untuk menjaga air liur tersebut tidak keluar saat Anda tidur. Alhasil, Anda jadi ngiler saat tidur. Ditambah lagi tidur dengan posisi miring memudahkan mulut untuk terbuka, sehingga air liur bisa mengalir keluar lebih mudah.
Tidue ngiler mungkin tanda masalah kesehatan tertentu
Tidur ngiler pada dasarnya tidak berbahaya. Meski begitu, ngiler saat tidur mungkin saja menandakan masalah kesehatan tertentu dan ngiler juga bisa terjadi bahkan ketika Anda dalam keadaan sadar, seperti:
Infeksi sinus.
Sakit tenggorokan karena bakteri Streptococcus.
Radang amandel.
Epiglotitis
Alergi
GERD
Struktur hidung
Lidah yang bengkak
Reaksi anafilaksis
Ada juga penyebab lain yang berhubungan dengan gangguan sistem saraf sehingga membuat penderitanya memiliki kesulitan untuk menelan, seperti:
Cerebral palsy
Penyakit Parkinson
Sindrom Down
Multiple sclerosis
Foto: Shutterstock
Bagaimana cara menghentikan ngiler saat tidur?
Bagi Anda yang sering ngiler saat tidur, cobalah untuk membatasi makanan manis dan bergula. Dilansir dalam laman Verywell, banyak makan makanan manis meningkatkan produksi air liur. Maka itu, bisa jadi lebih banyak air liur yang terkumpul saat tidur. Selain itu, ubah posisi tidur Anda. Buatlah kepala lebih tinggi dan tidak tidur dalam posisi miring dengan mulut terbuka.
Baca Juga: 5 Negara Paling Aman Dikunjungi, Salah Satunya Jepang!
Jika ngiler ini disebabkan karena suatu kondisi penyakit, maka penanganannya akan berbeda-beda tergantung dengan penyebabnya. Misalnya jika diakibatkan oleh radang tenggorokan, maka obatnya adalah antibiotik. Jika ngiler disebabkan oleh reaksi alergi atau anafilaktik, obatnya adalah suntikan epinefrin dan obat antihistamin.
Jika ngiler Anda disebabkan oleh amandel yang parah, kemungkinan tonsil tersebut akan harus diangkat. Produksi air liur berlebihan juga bisa diatasi dengan suntik botox atau penggunaan koyo yang mengandung scopolamine.
Kapan harus konsultasi ke dokter?
Jika Anda menemukan bahwa terjadi ngiler ini sangat berlebihan, konsultasikan pada dokter Anda. Apalagi jika sampai sangat membatasi interaksi sosial Anda dengan orang sekitar dan disertai gejala lain misalnya kesulitan bernapas, ada pembengkakan bibir atau wajah, hingga sering tersedak air liur sendiri.
Ngiler yang parah bisa menyebabkan iritasi dan kerusakan kulit. Selain itu dalam kasus-kasus yang serius air liur yang terlalu banyak dapat menggenang di tenggorokan. Ketika menarik napas, ini dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi paru-paru yang disebut pneumonia aspirasi.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
(ris)