Share

Lahirnya Bayi Pertama di Pulau Terpencil Setelah 12 Tahun 'Larangan' Melahirkan

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis · Selasa 22 Mei 2018 14:38 WIB
https: img.okezone.com content 2018 05 22 196 1901255 lahirnya-bayi-pertama-di-pulau-terpencil-setelah-12-tahun-larangan-melahirkan-xpwg20PQd1.jpg Foto: AFP
A A A

SEORANG bayi lahir di pulau terpencil di Brasil, Fernando de Noronha. Sepanjang 12 tahun terakhir, ini adalah persalinan pertama di pulau yang terkenal atas pantai indah dan keanekaragaman satwa.

Perempuan berusia 22 tahun yang enggan disebut namanya, melahirkan bayi perempuan Sabtu 19 Mei 2018 lalu di Fernando de Noronha. Ia mengaku tak tahu tengah mengandung dan kaget atas situasi tersebut.

Fernando de Noronha berada di sisi timur Brasil, berjarak 370 kilometer dari Natal, ibu kota negara bagian Rio Grande do Norte. Pulau itu didiami 3.000 jiwa, tapi tak memiliki bangsal persalinan.

"Jumat malam lalu saya merasakan sakit. Ketika saya beranjak ke kamar mandi, saya melihat sesuatu keluar di antara kaki saya," ujarnya seperti dilansir surat kabar O Globo.

"Lantas ayah sang bayi itu datang dan mengurusnya. Ternyata memang seorang bayi, perempuan. Saya terkejut," tuturnya.

[Baca Juga: Ingin Rasakan Tinggal di Negeri Dongeng? Kunjungi Pulau Unicorn di Filipina]

Tak lama setelah kejadian itu, sang bayi dilarikan ke rumah sakit. Pemerintah setempat membenarkan kelahiran tersebut.

Ilustrasi Bayi. Foto Reuters

"Sang ibu yang tak ingin identitasnya dipublikasikan telah bersalin di rumah. Keluarga perempuan itu mengaku mereka tak menyadari kehamilannya," demikian pernyataan otoritas setempat.

Untuk merayakan kelahiran bayi yang jarang terjadi, penduduk lokal berinisiatif membantu keluarga perempuan itu. Mereka dilaporkan menyumbangkan baju untuk sang bayi.

Fernando de Noronha kerap dibicarakan karena memiliki sederetan pantai terindah di dunia. Pulau itu juga terkenal atas kehidupan satwa liar di taman laut nasionalnya.

Kura-kura laut, lumba-lumba, paus, dan sejumlah burung langka secara rutin muncul di pulau tersebut. Karena kerentanan cagar alamnya, pemerintah mengontrol dengan ketat jumlah populasi manusia di daerah itu.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(abp)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini