JAKARTA - MNC Animation memiliki visi dan misi besar untuk terus mengembangkan industri animasi dalam negeri. Selain rutin memproduksi karya, MNC Animation juga mulai ikut serta dalam pertumbuhan sumber daya manusia di bidang animasi.
Widhi Saputro, Production Supervising Director MNC Animation, menjelaskan bahwa sumber daya manusia dan perkembangan teknologi harus saling melengkapi.
“Sebenarnya, MNC Animation menghasilkan banyak produk, salah satunya Kiko. Untuk itu, kami membutuhkan tenaga animator, desainer, dan produser agar semua proyek itu bisa berjalan baik,” kata Widhi saat ditemui di Universitas Tarumanegara, Jakarta, Rabu (23/5/2018).
Baca juga: MNC Animation Gandeng Korsel hingga AS untuk Produksi Zak Storm
Widhi menjelaskan, bahwa animasi adalah salah satu industri yang membutuhkan banyak sumber daya manusia. “Ini adalah industri di mana kreativitas dan teknologi bertemu. Sehingga sangat penting untuk memilih sumber daya manusia yang capable. Karena itu, kami berburu talent hingga ke kampus-kampus,” ujarnya.
Lebih lanjut Widhi menjelaskan, karya anak bangsa harus bisa diapresiasi di negara sendiri. Sehingga animasi luar negeri menjadi tontonan namun tak mengalahkan produk anak bangsa sendiri. "Sebenarnya tidak salah menikmati karya animasi asing karena kita bisa belajar dan mengetahui perkembangan budaya lain. Tapi saya setuju, kita harus menjadi raja di negara sendiri,” tegasnya.
Widhi menambahkan, apresiasi bukan berarti bebas kritikan. Dia menilai, para animator dan desainer lokal tetap memerlukan kritik untuk memperbaiki diri demi memenangkan persaingan.
Salah satu upaya MNC Animation mendapatkan bakat muda dalam bidang animasi adalah dengan mengikuti ajang FAST FEST. Event yang digelar di Universitas Tarumanegara, sepanjang 23-25 Mei 2018 itu mengusung tema ‘International Class’.
Baca juga: Terlibat di Acara Fast Fest 2018, MNC Animation Dukung Perkembangan Animasi Indonesia
Dalam event tersebut, para mahasiswa dapat mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari lomba pembuatan animasi pendek selama 48 jam tanpa henti, hingga seminar. “Kami antusias dengan event ini," katanya.
Menariknya, ada 20 peserta dari berbagai kampus yang mengikuti lomba pembuatan film animasi pendek tersebut. Kompetisi itu, menurut Widhi, sangat penuh tantangan. "Kami yang di studio dengan label profesional saja butuh waktu untuk menggarap film animasi pendek,” terang Widhi.
Dia berharap, pencarian bakat serupa tak hanya berhenti di Universitas Tarumanegara. Dia optimistis, event seperti FAST FEST akan membantu anak negeri menyalurkan potensi dan bakat mereka. “Kami berharap, industri ini bisa tumbuh menjadi besar dan memiliki visi yang jauh lebih besar dalam jangka panjang.”
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(SIS)
