JAKARTA – Kerusuhan yang terjadi antara narapidana teroris (Napiter) dengan aparat kepolisian di Rutan Salemba Cabang Mako Brimob, Kelapa Dua, Jawa Barat pada Selasa 8 Mei 2018 mengakibatkan 6 orang tewas yakni lima orang polisi dan seorang napiter. Hingga kini, publik menunggu keberanian Polri dalam mengusut tuntas peristiwa tersebut.
Direktur Pusat Lemkapi, Edi Hasibuan berharap, jajaran Korps Bhayangkara dapat mengungkap dalang kericuhan tersebut. Sebab, selain mereka sudah merusak fasilitas negara seperti rutan, perilaku para napiter itu juga sudah terbilang sangat keji.
(Baca Juga: Polri Diminta Bongkar CCTV Rutan Mako Brimob)
Mereka dengan tega membunuh lima anggota polisi yang sedang bertugas menjaga keamanan markasnya. “Ya kita minta transparansi dari kepolisian. Siapa-siapa saja yangg terlibat. Mereka-mereka yang terlihat saya kira layak dihukum berat,” kata Edi saat dihubungi Okezone, Rabu (23/5/5018).
Mantan Komisioner Kompolnas itu meyakini kalau napiter yang diduga menjadi dalang aksi kerusuhan itu sudah diperiksa Polri dalam hal ini Densus 88 Antiteror. Namun, lantaran yang menjadi masalah mereka itu semua adalah napiter, sehingga pastinya polisi mempunyai prosedur tersendiri dalam melakukan pemeriksaan.
“Jadi ya tentu saja kita harapkan Polri bisa menyampaikan siapa-siapa yang menjadi pelaku,” imbuhnya.
Menurutnya, kepolisian tak mungkin melakukan negosiasi dengan para napiter agar kasus tersebut tak lagi dilanjutkan. Sebab, jiwa korsa mereka tak akan tega melihat teman-temannya harus gugur di tangan teroris.
Indikasi lainnya, yaitu bila ada kesepakatan antara polisi dengan napiter, maka tak mungkin ada aksi teror bom seperti yang marak terjadi belakangan ini di tanah air. “Kalau ada deal-dealan tidak akan muncul marak teror di mana-mana. Besok kan muncul lagi (ledakan bom). Kami menunggu hasil penyelidikan polisi,” jelasnya.
(Baca Juga: Rutan Mako Brimob Tanggung Jawab Siapa?)
Sementara dikonfirmasi terpisah, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol M Iqbal menegaskan kalau pihaknya tetap melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Ia memastikan, kalau perkara itu masih berjalan dan sedang didalami oleh penyidik.
Dirinya tak bisa memerinci berapa napiter yang sudah diperiksa untuk mendalami kasus tersebut. “Masih diselidiki, masih diselidiki. Belum-belum ada jumlahnya,” singkat Iqbal kepada Okezone.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(fid)