Share

Enggak Nyangka, Pria Ini Masih Hidup Setelah 7 Kali Disambar Petir

Lidya Julita Sembiring, Okezone · Senin 28 Mei 2018 18:34 WIB
https: img.okezone.com content 2018 05 28 196 1903736 enggak-nyangka-pria-ini-masih-hidup-setelah-7-kali-disambar-petir-LV9DUQEDOc.jpg Sullivan (Foto: Vt.co)
A A A

PEPATAH lama mengatakan bahwa petir tidak pernah menyerang manusia hingga dua kali. Tapi hal ini sepertinya tidak berlaku bagi Roy Sullivan. Karena, dia bukan hanya disamber petir satu, dua atau tiga kali saja tapi hingga tujuh kali. Kebayang bukan bahwa itu sangat menyeramkan?

Dilansir dari vt.co, Sullivan lahir pada tahun 1912 di Greene County, Virginia. 24 tahun pertama hidupnya berlalu dengan baik tanpa ada insiden yang signifikan. Kemudian, pada tahun 1936, ia mulai bekerja sebagai ranger di Shenandoah National Park. Di sinilah hidupnya berubah drastis.

Pada April 1942, Sullivan telah bekerja sebagai layanan taman selama sekitar enam tahun. Dia ditempatkan di menara api ketika badai masuk. Menara baru itu tidak dilengkapi dengan penangkal petir sehingga dia disambar sebanyak tujuh atau delapan kali, yang menyebabkan Sullivan memutuskan untuk kabur.

 (Baca Juga: Turun Takhta demi Janda hingga Anak Haram, Ini 4 Skandal Menghebohkan Royal Wedding)

"Itu membakar setengah kaki kanan hingga jempol kaki saya. Menyebabkan sepatuku penuh dengan darah, dan itu keluar melalui lubang yang ada telapak kaki," kata dia saat serangan petir pertama terjadi.

Serangan kedua terjadi tiga dekade kemudian. Saat itu tahun 1969 dan Sullivan mengemudikan truk taman di jalan yang rindang. Ada pepohonan di kedua sisi jalan dan Sullivan mengendarai truk di tengah. Tiba-tiba, kilat menyambar pohon di kedua sisi jalan yang menyebabkan pohon tumbang dan menghantam jalanan.

 

Untuk melihat keadaan, Sullivan menurunkan jendelanya yang mengakibat dia kehilangan kesadaran dan hampir melaju hingga tepi jurang. Ketika itu ia kehilangan alis dan bulu matanya.

Serangan ketiga terjadi setahun kemudian ketika Sullivan tidak bertugas. Saat dia berusia 58 tahun, dia hanya sedang merawat kebunnya ketika petir menyambar trafo di dekatnya, memantul dan memukul tepat bahunya. Itu menyebabkan ia terjatuh dan membakar kulitnya.

Kejadian keempat adalah yang paling dramatis. "Ada hujan lembut, tapi tidak ada guntur atau gemuruh, sampai hanya satu suara (petir) besar, hal paling keras yang pernah saya dengar,” katanya kepada Lakeland Ledger pada tahun 1972.

“Ketika telinga saya berhenti berdering, saya mendengar sesuatu yang mendesis. Ternyata, rambut saya terbakar. Kobaran api naik enam inci," ucapnya.

Beruntungnya, dia sedang berada di rumah bukan dk tempat perkemahan sehingga bisa memadamkan api menggunakan handuk basah dan jaketnya.

Seperti itulah kejadian yang Sullivan alami, dia mulai berpikir bahwa seseorang mungkin mengutuk dirinya. Dia jadi memiliki rasa takut akan kematian dan takut untuk berdiri dalam kelompok orang-orang karena mereka juga bisa terkena petir. Bukan hanya ini, Sullivan juga mulai membawa sekaleng air ke mana pun dia pergi, karena takut kepalanya akan terbakar lagi.

Meskipun melakukan semua yang dia bisa untuk mencegah kemungkinan disambar untuk kelima kalinya, itu tidak membantu apa pun. Karena serangan petir kelima terjadi yakni pada tahun 1973. Setelah melihat badai yang akan datang menuju ke arahnya, Sullivan mencoba berlari lebih cepat menggunakan mobilnya. Berpikir bahwa dia telah melarikan diri dari TKP, ia pun keluar mobil untuk melihatnya. Ternyata, itu adalah hal terburuk yang bisa dia lakukan.

"Saya benar-benar melihat tembakan petir dari awan saat ini, dan itu langsung datang kepada saya," katanya. Dia disambar dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga salah satu sepatunya dengan tali yang masih terikat terbang.

 

Kejadian disambar petir yang keenam ka alami saat berusia 64 tahun. Sullivan sedang berjalan-jalan mengelilingi tempat kerjanya. Dilaporkan bahwa dia melihat awan datang dan dia berusaha melarikan diri. Sullivan mengklaim bahwa awan mengikutinya, dan mengatakan bahwa dia mencoba melarikan diri tapi akhirnya kena juga.

Sullivan memilih untuk pensiun setelah serangan keenam, tetapi petir terus menghantuinya. Bahkan serangan ketujuh ia dapatkan ketika sedang memancing di waktu luangnya. Meski mengalami serangan itu, ia masih bisa menemukan energi untuk kembali ke mobilnya. Mantan penjaga taman itu juga masih mampu bertengkar dengan beruang hitam yang mencoba mencuri ikannya. Menurut Sullivan, ini adalah ke-22 kalinya dia memukul beruang dengan tongkat selama hidupnya.

 (Baca Juga: Midnight Sale di Jakarta untuk Berburu Baju Lebaran, Catat Tanggalnya!)

Kemungkinan hidup seperti Sullivan sangat tipis, bahkan, peluang hidup setelah disambar petir tujuh kali sangat lah tipis tapi ia berhasil tetap hidup pasa saat itu.

Anehnya, kematian Sullivan bukan karena petir atau luka tembak yang ditimbulkan sendiri. Tidak diketahui apa alasannya untuk mengambil hidupnya sendiri (bunuh diri), tetapi akan adil untuk mengatakan bahwa dia menjalani kehidupan yang dramatis di dunia ini.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(dno)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini