Share

Makan Permen Karet Turunkan Berat Badan, Kok Bisa?

Wikanto Arungbudoyo, Jurnalis · Senin 28 Mei 2018 18:32 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)

INGIN mencari cara untuk menurunkan berat badan tanpa harus menjalani latihan yang berat? Menurut sejumlah peneliti dari Jepang, berjalan kaki sambil mengunyah permen karet bisa menjadi solusi alternatif.

Berdasarkan hasil eksperimen terhadap 46 orang dengan rentang usia 21-69 tahun, denyut jantung mereka meningkat saat berjalan dengan kecepatan normal sambil mengunyah permen karet. Hasil paling nyata terlihat pada pria pada usia di atas 40 tahun.

“Mengombinasikan latihan dengan mengunyah permen karet adalah langkah yang efektif untuk menurunkan berat badan,” tulis para peneliti itu dalam laporan yang diterbitkan pada Kongres Obesitas Eropa di Wina, Austria, mengutip dari New Straits Times, Senin (28/5/2018).

Baca Juga: Waspada! Ini 7 Titik di Kamar Hotel yang Jorok dan Penuh Kuman

(Foto: Shutterstock)

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa adanya peningkatan denyut jantung dan pengeluaran energi pada orang yang sedang beristirahat atau dalam keadaan diam. Penelitian yang dilaporkan pada kongres tersebut adalah yang pertama kali dilakukan kepada orang yang sedang berjalan kaki.

Setiap responden diberikan dua kali kesempatan berjalan kaki dengan durasi masing-masing 15 menit. Sambil berjalan kaki, sejumlah responden diminta mengunyah dua lembar permen karet yang mengandung 3 kilokalori. Sebagai perbandingan, sejumlah responden lainnya diminta berjalan kaki setelah menelan bubuk dengan bahan baku yang sama dengan permen karet.

Tim kemudian mengukur denyut jantung saat peserta beristirahat, berjalan kaki, serta jarak tempuh pada kecepatan normal, kecepatan berjalan kaki, dan jumlah langkah yang diambil. Pada setiap partisipan, denyut jantung meningkat pesat saat menjalani percobaan dengan menggunakan permen karet.

Baca Juga: Waspadai Berikan Jus Buah ke Anak saat Sarapan, Ini Akibatnya!

(Foto: Shutterstock)

Pada pria berusia 40 tahun ke atas, mengunyah permen karet dapat meningkatkan jarak tempuh, jumlah langkah yang diambil, serta energi yang terkuras. Meski penelitian tidak dirancang untuk mengetahui adanya hubungan secara medis, tapi tim berspekulasi tentang kemungkinan adanya hubungan dengan sinkronisasi kardio-lokomotor, fenomena alami ritme jantung dalam gerakan berulang.

Para peneliti mengaku bahwa obesitas atau kelebihan berat badan sudah menjadi kekhawatiran global. Obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Atas dasar itu, para peneliti melakukan eksperimen mengunyah permen karet sambil berjalan kaki demi mencari cara pencegahan yang efektif.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(mrt)