KASUS keracunan makanan yang tengah dialami warga Bogor kini tengah mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Menanggapi isu tersebut, Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, telah menetapkan kasus keracunan yang disebabkan oleh konsumsi tutut (keong sawah) ini sebagai kejadian luar biasa (KLB).
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan olahan keong sawah itu memiliki kandungan racun hingga memaksa puluhan orang dilarikan di rumah sakit. Diduga, keong sawah yang diambil dari dekat persawahan dapat menyimpan sisa pestisida yang dapat membahayakan tubuh manusia.
Asumsi tersebut diperkuat oleh pengakuan para pengepul tutut yang berasal dari daerah Depok, Jawa Barat. Mereka mengatakan, keong sawah atau tutut yang biasa dimasak sebagai makanan ternyata tidak lagi diambil dari sawah.
Juru masak legendaris Indonesia, Sisca Soewitomo, mengaku gemar mengonsumsi tutut karena memiliki cita rasa gurih yang khas dan merupakan sumber protein bagi tubuh.
Baca Juga: Kenakan Gaun Bernuansa Merah, Adik Kate Middleton Kembali Curi Perhatian
“Dari dulu saya suka sekali makan keong sawah atau tutut. Tapi mungkin karena perkembangan zaman yang semakin baju, teknologi semakin canggih, jadi pestisida yang digunakan cenderung menimbulkan efek samping bagi kesehatan,” ungkap Sisca Soewitomo saat dihubungi Okezone.
Buntut dari kasus keracunan ini membuat Pemerintah Kota Bogor menghimbau para warganya untuk selektif dalam memilih menu berbuka puasa selama Ramadan. Namun, adakah cara yang tepat untuk mengolah tutut agar aman dikonsumsi? Okezone berhasil merangkum 3 tipsnya, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.
Rendam dengan air bersih
Mengingat habitat keong sawah berasal dari tempat yang cenderung kotor seperti sawah, pinggiran danau, dan sungai, langkah pertama yang harus Anda lakukan sebelum mengolahnya adalah membersihkan bahan makanan tersebut. Rendamlah dengan air bersih selama 2 jam, sambil menyikat cangkangnya hingga bersih dan tidak ada satu pun kotoran yang menempel pada bagian tubuhnya.
Baca Juga: Gaun Pengantin KW Meghan Markle Disewakan dengan Harga Rp20,7 Juta, Tertarik?
Menurut Ibu Sisca Soewitomo, keong sawah atau tutut sebaiknya direndam di dalam air kapur sirih agar kuman-kuman penyakit yang terdapat di dalamnya hilang.
“Orang-orang zaman dulu sering merendam keong sawah di dalam air kapur sirih sebelum dimasak. Mungkin ini salah satu cara untuk menghilangkan kotoran dan bakteri penyakit,” tutur Sisca Soewitomo.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya