Share

Kasus Semakin Tinggi, Begini Upaya KPPPA dalam Menekan Angka HIV/AIDS pada Anak

Tiara Putri, Jurnalis · Jum'at 08 Juni 2018 12:00 WIB
$detail['images_title']
Ilustrasi (Foto: Time)

PENYEBARAN penyakit HIV/AIDS di Indonesia setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Mirisnya, tak hanya pada orang dewasa, penyakit ini juga terjadi pada anak-anak. Kebanyakan dari mereka terserang penyakit yang menyerang sistem imun tubuh ini karena bawaan dari orangtuanya.

Anak yang terlahir dari seorang ibu yang terkena HIV/AIDS memang memiliki risiko lebih tinggi. Akan tetapi, masih ada faktor lain yang menyebabkannya seperti penggunaan jarum suntik dan prostitusi anak. Melihat hal ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berusaha mengedukasi masyarakat terkait penyebaran penyakit tersebut.

Kegiatan tersebut dikemas dalam rangkaian Safari Ramadhan melalui Kampanye Bersama Lindungi Anak (BERLIAN) yang diselenggarakan di 3 panti asuhan Jabodetabek. Mengambil tema “Kilau Generasi Bebas HIV/AIDS”, diharapkan masyarakat dapat lebih mengetahui bahaya penyakit tersebut dengan adanya penyampaian informasi.

"Tahun ini kenapa mengambil tema HIV/AIDS karena menjadi program prioritas nasional. Angka HIV/AIDS pada anak setiap tahun semakin naik, bukan semakin turun. Artinya hal ini perlu diwaspadai," tutur Valentina Ginting selaku Asisten Deputi Perlindungan Anak Dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementerian PPPA saat ditemui dalam rangkaian terakhir Safari Ramadan di Gedung Asrama Haji, Kamis, 7 Juni 2018.

Lebih lanjut dirinya mengungkapkan bila setelah rangkaian kegiatan ini, akan diadakan kampanye di 6 provinsi yang tingkat HIV/AIDS tergolong tinggi seperti DKI Jakarta, Sumatera Utara, dan Kepulauan Riau. "Angka saat ini sudah lumayan tinggi karena kalau dulu masih puluhan sekarang sudah ratusan," imbuh Valentina.

HIV

Dirinya juga menjelaskan bila Kementerian PPPA terus berupaya untuk menekan angka kasus HIV/AIDS pada usia anak. Kegiatan sosialisasi akan terus dilakukan dan penyampaian informasi untuk anak diusahakan untuk dikemas secara berbeda. Salah satunya dengan lagu dan iringan musik agar anak-anak lebih mudah menyerap informasi.

Di sisi lain, Valentina juga memiliki pandangan tersendiri untuk menekan angka HIV/AIDS di Tanah Air. "Perempuan itu seharusnya berani menanyakan kepada pasangannya apakah dirinya pernah melakukan hubungan seksual dengan orang lain. Namun di budaya kita hal itu belum bisa," ucapnya.

Baca Juga: Ketimbang ke Dokter, Mulan Jameela Lebih Sering Perawatan Kulit Wajah dengan Masker Alami

Maka dari itu, dirinya juga berharap pemerintah membuat kebijakan agar pasangan yang hendak menikah melakukan pemeriksaan HIV/AIDS dahulu. Pemeriksaan ini bisa meminimalkan risiko seorang anak terkena penyakit tersebut karena bawaan dari orangtua.

"Di beberapa negara yang sudah maju hal ini sudah dilakukan. Lebih baik mencegah karena HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang tidak tahu wujudnya dan baru ketahuan 10-15 tahun kemudian ketika daya tahan tubuh menurun," pungkasnya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(hel)