MENYUSURI sejarah kereta api di Indonesia hampir sama dengan mengenal perjalanan bangsa. Sejarah kereta api di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari satu daerah di Jawa Tengah, yakni Ambarawa.
Di stasiun yang dahulu bernama Willem I lah, sejarah ular besi di tanah air berawal. Di tempat yang sama pula, perjalanan sejarah tersebut dikemas dengan menarik. PT Kereta Api Indonesia (KAI) pun menjadikan Stasiun Ambarawa sebagai Museum Kereta Api Nasional Indonesia.
Pihak museum memamerkan koleksi puluhan lokomotif uap yang pernah beroperasi di Indonesia. Dari beberapa koleksi yang dipamerkan di museum tersebut, ada sedikitnya tiga lokomotif yang dapat dioperasikan.
Baca Juga: Dosen Ekonomi Ini Dijuluki 'Paman Menari' Setelah Joged Uniknya Jadi Viral di India
Selain memamerkan lokomotif uap, museum juga memajang bekas tiga halte kereta api yang ada di Pulau Jawa, salah satunya adalah halte Cicayur yang terletak di Kabupaten Tangerang, Banten. Ketiga halte yang terbuat dari kayu itu ditampilkan seutuhnya dengan membawa langsung bangunan dari tempat asalnya.
Tidak cuma mempelajari sejarah kereta api, Anda juga bisa bernostalgia masa lalu dengan menaiki kereta wisata. Pihak museum melayani kereta wisata Ambarawa-Bedono PP dan Ambarawa-Tuntang PP. Khusus untuk Ambarawa-Bedono, harus dipesan jauh-jauh hari dan harganya cukup mahal.
Tetapi, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, pihak museum menawarkan rute Ambarawa-Tuntang PP di setiap akhir pekan dan hari libur nasional. Selama libur panjang Lebaran ini, pengelola menyediakan 3-4 kali perjalanan KA Wisata.
Baca Juga: Jangan Buang Sembarangan, Ini 3 Tips Kelola Sampah saat Mudik
Untuk Sabtu 16 dan 23 Juni serta Minggu 17 dan 24 Juni, KA Wisata dijalankan pukul 10.00, 11.00, 12.00, dan 14.00. Sementara untuk periode 18-22 Juni, KA Wisata dijalankan pada pukul 10.00, 11.00, dan 13.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB).
Jika sedang beruntung, Anda bisa merasakan pengalaman naik kereta api yang ditarik dengan lokomotif uap. Selebihnya kereta api wisata akan dilayani dengan lokomotif diesel. Gerbong yang dipakai adalah gerbong lama berwarna hijau dan krem berkapasitas 45 orang yang masih terbuat dari kayu.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya