JAKARTA - Mengantisipasi radikalisme dan intolerasi di lingkungan kampus, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bersama pimpinan Perguruan Tinggi (PT) di seluruh Indonesia terus berupaya untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme di perguruan tinggi.
Di sela-sela rapat koordinasi pengelolaan keuangan perguruan tinggi negeri, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyampaikan pesan khusus kepada pemimpin PTN dan Kopertis terkait kegiatan kampus menghadapi bulan Ramadan.
"Saya ingin kampus menjadi rujukan untuk kedamaian, kampus harus menjadi pusat ilmu pengetahuan. Dalam bulan Ramadan saya minta penceramah memberikan ceramah yang menyejukan dan mendamaikan di kampus masing-masing. Jangan sampai ada intoleransi dan radikalisme, bila ada intoleransi dari dosen dan mahasiswa, akan diberikan peringatan dan ditindak," kata Nasir dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Selain itu Menteri Nasir juga mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk memberikan tindakan tegas terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat dalam kegiatan radikalisme.
Menristekdikti juga meminta para rektor untuk mengawasi dengan lebih baik organisasi-organisasi yang memiliki potensi menyebarkan paham radikalisme di lingkungan kampus.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rhs)