JAKARTA - Tiga orang mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, mengulik limbah marmer. Biasanya limbah tersebut hanya menjadi sampah tak berguna, namun ketiga mahasiswa tersebut jutsru berhasil mengubah menjadi beton yang berkualitas.
Ketiga mahasiswa itu adalah Dimas Sanda Wicaksana, Gifary Maulana, dan Tommy Anggryawan. Limbah marmer yang dimaksud ini berupa potongan serbuk marmer yang biasanya dihasilkan dari suatu industri pengolahan batu marmer. Menurut observasi yang pernah dilakukan tim bernama Karyabrata ini, limbah tersebut bertumpuk di sepanjang aliran sungai dan membuat laju air terhambat.
Baca Juga : Mahasiswa ITS Cegah Banjir dengan Ilmu Arsitektur dan Psikologi
“Jika tidak ada penanganan (limbah marmer, red) lebih lanjut, maka akan menyebabkan bencana banjir di sekitarnya,” tutur Dimas selaku ketua tim Karyabrata ini, seperti dikutip laman ITS, Selasa (23/5/2018).
(Foto: Dok ITS)
Potongan serbuk marmer tersebut, kata Dimas, hanya digunakan sebagai bahan tambahan pada pembuatan beton. Beton yang dibuat berukuran 15cm x 30cm, berbentuk silinder, dan bermutu 20 megapascal (MPa). “Dalam proses pembuatannya, kami hanya membutuhkan waktu tiga hari dari waktu normal 28 hari,” jelas mahasiswa program diploma 4 (D4) tersebut.
Baca Juga : ITS Akan Dirikan Galangan Kapal Kayu sebagai Pusat Studi Kelautan
Selain menambahkan limbah marmer, menurut Dimas, untuk meningkatkan workability dan mempertahankan keenceran beton, digunakan juga katalis berjenis sikacim. “Harganya ekonomis dan memiliki mutu yang tinggi, saya rasa ini cocok digunakan untuk membuat beton versi mahasiswa,” ujarnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
(rhs)