OPERASI penyelamatan 12 remaja Thailand dan pelatih sepakbola dari dalam gua tempat mereka terperangkap selama 17 hari dianggap sebagai mukjizat. Anggota tim SAR menggambarkannya sebagai misi mustahil yang akhirnya bisa diselesaikan dengan sukses.
Ada banyak pertanyaan yang tersisa. Termasuk di antaranya, bagaimana para remaja belia ini bertahan hidup jauh di dalam lorong gua yang gelap?
Jonathan Head, wartawan BBC, yang meliput proses penyelamatan mengatakan ada beberapa faktor yang mungkin membantu para remaja ini bertahan hidup. Mereka ditemukan pada hari kesembilan sejak dinyatakan hilang pada Sabtu 23 Juni.
Mungkin mereka punya sedikit bekal makanan yang mereka beli, nilainya sekitar US$22 atau sekitar Rp315.000 yang termasuk besar untuk ukuran lokal, yang dibeli untuk merayakan ulang tahun salah satu remaja tersebut.
Mereka adalah para pemain sepakbola, yang bisa dibayangkan tentu memiliki ketahanan fisik di atas remaja-remaja pada umumnya.
Sebagai atlet, mereka biasa latihan bersama dan dikenal memiliki hubungan yang sangat dekat satu sama lain.
Para psikolog mengatakan, faktor kebersamaan bisa membantu seseorang bertahan hidup di situasi yang sangat sulit dan menantang seperti ini.
Diperkirakan, bekal makanan yang mereka bawa dibagi dan dimakan dengan sangat cermat, untuk memastikan mereka bisa bertahan selama mungkin di dalam gua.
Untuk mempertahankan semangat dan suasana gembira, mungkin mereka juga sesekali bernyanyi.
Pelatih mereka, Ekkapol Chantawong, yang biasa disapa Ake, meminta para remaja ini melakukan meditasi dan memberi jatah makanannya untuk mereka, kata tim penyelam yang menemukan mereka.
Selain itu, Ake meminta para remaja meminum air yang menetes dari langit-langit gua, bukan dari air tanah yang kotor.
Setelah lokasi mereka ditemukan, tim SAR memberi mereka makanan dalam bentuk gel yang memiliki kandungan protein yang tinggi, dan kemudian memberi mereka makanan dalam bentuk normal.
Ini terjadi dalam delapan hari setelah mereka ditemukan.
Mengapa mereka masuk ke gua?
Sejauh ini, setidaknya hingga hari Kamis (12/07), belum didapat keterangan mengapa 12 remaja dan pelatih sepak bola mereka masuk ke dalam gua.
Yang jelas, pada hari mereka masuk ke gua, mereka dijadwalkan turun bertanding namun laga ini dibatalkan, kata pelatih kepala Nopparat Kanthawong. Karena pertandingan dibatalkan, klub meminta para remaja ini mengikuti latihan.
Selain bermain bola, para remaja ini suka sekali bersepeda.
Dalam komunikasi melalui Facebook dengan sejumlah orang tua, diketahui Ake menyarankan para remaja ini menggunakan sepeda menuju lokasi latihan.
Dalam komunikasi ini tidak disebutkan sama sekali soal kegiatan masuk ke gua.
Pelatih kepala Nopparat Kanthawong menggambarkan Ake sebagai orang yang baik hati dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan para remaja.
Nopparat Kanthawong menduga mungkin para remaja ini meminta diizinkan untuk masuk ke gua.
Gua ini bukan gua asing bagi warga setempat dan sudah sering dimasuki sebelumnya.
Mungkin mereka masuk ke gua terlalu dalam, yang bisa diakses dalam keadaan kering, kemudian terjebak karena permukaan air naik, dan kemudan terpaksa masuk lebih dalam agar tidak terkejar oleh air.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya