JAKARTA - Pertempuran antara produsen peralatan telekomunikasi dan pembuat smartphone asal China ZTE dan Departemen Perdagangan Amerika Serikat hampir berakhir.
Setelah melewati banyak penangguhan, denda dan larangan perdagangan, Departemen Perdagangan AS mengumumkan bahwa kesepakatan segera diselesaikan.
Kesepakatan itu akan membuat ZTE membayar 400 juta dolar AS, dan sebagai gantinya ZTE akan menerima pemberitahuan pencabutan larangan.
ZTE dilarang untuk berdagang dengan produsen komponen AS karena melanggar embargo perdagangan antara AS dan Iran. ZTE mengimpor antena frekuensi tinggi dengan chip AS di dalamnya.
AS menemukan bahwa ZTE dengan sengaja mengabaikan embargo dan melanjutkan kesepakatan dengan Iran.
Baca juga: Ini Alasan Tak Boleh Sembarangan Screen Capture Percakapan
Awalnya, ZTE didenda 800 juta dolar AS dengan denda penangguhan 300 juta dolar AS, namun kemudian AS mengharuskan ZTE untuk merombak dewan redaksi. ZTE tidak menindaklanjuti permintaan tersebut, dan kasus ini menemui jalan buntu.
ZTE akhirnya menyerah pekan lalu, dengan memenuhi permintaan tersebut.
Baca juga: Game Clash of Clans Diduga Jadi Alat Komunikasi Teroris
Ketika ZTE kembali berdagang dengan pabrikan AS, diharapkan smartphone Z18 atau Axon 9 dan Axon 9 Pro yang telah mengantongi merek dagang awal tahun ini dapat segera dirilis, demikian dilansir dari GSM Arena.