Share

Begini Cara Mengetahui dan Mengasah Bakat Terpendam yang Dimiliki Anak

Pradita Ananda, Okezone · Minggu 22 Juli 2018 07:00 WIB
https: img.okezone.com content 2018 07 20 196 1925202 begini-cara-mengetahui-dan-mengasah-bakat-terpendam-yang-dimiliki-anak-yo0qgCjFcR.jpg Ilustrasi keluarga (Foto: Freepik)
A A A

SEPERTI halnya karakter kepribadian, setiap anak hadir dengan bakat alaminya masing-masing. Ada yang terlahir dengan bakat alami di bidang seni, ada pula yang terlahir dengan bakat alami di bidang akademisi.

Pada dasaarnya, setiap anak memiliki bakatnya sendiri-sendiri yang membuatnya jadi memiliki keahlian berbeda dengan setiap anak lainnya. Sebagai orangtua, sudah menjadi tugas alias kewajiban untuk bisa mendukung anak, termasuk soal bakat terpendam yang dimiliki oleh sang anak, selama memang bakat atau kemampuan ini merujuk pada hal-hal yang positif dan bermanfaat untuk tumbuh kembang anak menjadi seorang pribadi hingga ia dewasa nanti.

Tidak semua anak bisa menunjukkan bakat kemampuan yang dimiliki secara eksplisit. Lalu apa yang harus dilakukan orangtua untuk bisa mengetahui bakat terpendam anak sehingga bisa mendukungnya dengan optimal?

 (Baca Juga: Mahasiswa Indonesia Juara Dunia Teknologi Mobil Berbahan Bakar Sampah Plastik)

Seperti dilansir Rfdtv, Minggu (22/7/2018) ada lima cara yang bisa dilakukan oleh orangtua agar bisa menjadi tahu bakat apa yang dimiliki anak dan mengarahkannya dengan baik, pertama bisa dimulai dengan cara memperhatikan anak saat bermain. Coba perhatikan dengan seksama apakah anak secara alami tertarik pada kegiatan kelompok atau proyek solo yang dikerjakan seorang diri, misalnya apakah dia lebih suka berlarian atau duduk diam? Mana yang akan dia pilih pertama saat melihat gambar. Dengan melihat apa yang anak pilih untuk dirinya sendiri akan memberi Anda sebagai orangtua ide yang bagus tentang di mana bakatnya.

Cara kedua ialah memberikan pilihan pada sang anak, wajar misalnya jika sebagai orangtua misalnya kita tertarik pada seni musik lalu berlomba untuk memasukkan anak ke dalam les alat musik atau seni vokal, namun telaah lagi apakah itu benar-benar juga menjadi keinginan dari anak?

Bagaimana jika anak nyatanya lebih tertarik dan merasa bahagia pada jenis kegiatan tambahan yang lain? Pada dasarnya, dikatakan anak-anak akan menjadi diri mereka sendiri, meskipun Anda ingin membuatnya menjadi sesuatu yang lain. Kuncinya adalah membiarkan anak mengeksplorasi sudut pandang yang berbeda dari suatu kegiatan dan memperhatikan apa yang benar-benar menarik perhatiannya.

Langkah ketiga yang bisa ditempuh ialah dengan memvalidasi minat anak. Biasanya orangtua cenderung berpikir bahwa bermain video game adalah sesuatu yang membuang-buang waktu, tapi coba telaah lagi jika anak memang tertarik pada desain grafis, animasi, bercerita atau pemecahan masalah, kegiatan seperti bermain video game mungkin dapat meningkatkan bakatnya.

Daripada mengkritik keterampilan anak, validasikan mereka dengan mengatakan, "Wow, saya perhatikan kamu suka bermain game, dan kamu benar-benar hebat dalam hal itu!" Memberi tahu pada anak bahwa hal yang ia senangi itu membuang-buang waktu hanya akan memadamkan keinginan anak untuk mengejar minatnya.

Mendorong ekspresi anak, disebutkan jadi cara berikutnya yang bisa dilakukan orang tua untuk mengetahui dan mengarahkan bakat terpendam anak. Contohnya bisa ketika Anda, menemukan aneka gambar animasi yang anak buat di buku sekolahnya, atau bisa juga berupa teka-teki yang ia tulis.

Dorong anak untuk bisa mengeluarkan ekpresinya lebih lagi, sebab di detik di mana anak merasa dirinya itu disensor alias dibatasi yang ada anak malah mungkin akan berhenti mengekspresikan dirinya secara kreatif.

 

Terakhir, sebagai orangtua soal bakat ini sudah sepatutnya Anda sebagai orangtua mengenyampingkan kepentingan, dan prasangka Anda sendiri. Sebab, pada dasarnya ini bukan tentang diri Anda sama sekali.

Jika merasa kecewa dengan kurangnya minat anak dalam suatu kegiatan, direkomendasikan bertanya pada diri sendiri, "Apa yang akan terjadi pada kehidupan anak saya jika dia tidak mengambil pelajaran musik? Atau jika dia berhenti dari mereka untuk mengejar akting?" Dengan ini, bisa dilihat apakah konsekuensinya sepadan atau tidak sepadan dengan kekhawatiran yang melanda Anda sebagai orangtua.

Sedangkan, dari kacamata psikolog ada tiga cara untuk orangtua bisa mengetahui lalu mengarahkan bakat terpendam anak. Bertanya kepada Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psi. melalui surel belum lama ini, sebagai psikolog anak dan remaja, penjelasan Vera sebagai ahli kurang lebih senada dengan penjelasan di atas.

 BACA JUGA:

David Beckham Pamer Gaya Rambut Baru, Makin Seksi Enggak?

Yakni yang pertama memang kita harus mengamati dengan cermat aktivitas yang dilakukan oleh anak, amati aktivitas jenis apa yang memang anak sangat suka lakukan atau dibicarakan oleh anak tanpa merasa lelah ataupun bosan.

Selanjutnya, baru ke tahap selanjutnya yaitu melihat apakah hasil dari aktivitas kesenangan anak ini menghasilkan sesuatu di atas hasil yang ditunjukkan rata-rata anak-anak seusianya. Baru terakhir, setelah tahu bahwa hal tersebut memang merupakan bakat yang ada pada anak, kembangkan dengan cara mengajari hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas tersebut.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini